Tampilkan postingan dengan label tulisan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tulisan. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Desember 2012

Head over Heels

Ada satu manusia yang tercipta istimewa.

Garis wajah yang tidak biasa, mengunci dua bola mata dalam penjara tanpa siksa.

Dalam diam ia bicara. Dengan kata yang binasa. Dalam bisik yang tak terusik.
Dalam tiada dia menyapa. Dengan frekuensi yang hanya mampu didengar lumba-lumba.
Batas tipis selalu ia bawa dan tak pernah lupa.
Halilintar kalah perkasa untuk membuat gentar

Dan dalam semesta seorang bocah.
Dia adalah kepingan rasa yang ia cacah menjadi remah.
Dia adalah mozaik kerlip binar matanya yang terperangah.
Dan alasan untuk setiap senja yang merah

Is black your favourite color?

Kamis, 27 Desember 2012

Melepaskan genggaman

Ajaib bagaimana dua insan bertahan membunuh rasa sepi.

Yang satu lari kalang kabut, yang satu meniti terlampau hati hati.

Ajaib apa yang telah dilakukan waktu terhadap dua manusia. Seperti waktu yang melapukkan batuan, membuat besi berkarat, dan bangkai membusuk. Tapi waktu juga yang akan menghijaukan padang ilalang, menyembuhkan luka..

Semoga angin membawa mereka ke tempat – tempat mereka seharusnya melangkahkan kaki kaki kecil mereka. Menuju ujung pencarian atas jiwa yang belum sempurna. Menuju muara kesempurnaan dalam lautan doa para malaikat langit yang tidak pernah surut.

Satu ke utara, yang lain ke tenggara.

Untuk apa terus bergandengan tangan bila kaki tidak sejalan. Aku ke China, kau ke Canberra. Bisa – bisa tangan kita sama – sama putus. Akan lebih banyak harga yang perlu dibayarkan dari sekadar operasi tangan.

Biarlah mereka melepaskan genggaman mereka.

Karena mungkin hanya dengan cara inilah, mereka bisa untuk tidak saling menyakiti. Dan biarlah, bila dengan cara ini mereka bisa membenahi diri masing masing, menyembuhkan luka hingga kering.

Sabtu, 10 November 2012

5 cm. Dreams, Faith, Fight

Di atas puncak tertinggi Jawa
5 sahabat, 2 cinta, sebuah mimpi
mengubah segalanya



5 cm adalah karya Donny Dhirgantoro yang pertama saya baca ketika saya menginjak kelas 1 SMA. Buku ini akan tampil ke layar lebar yang akan direlease 12.12.12 yang akan datang. Hal ini membuat saya ingin mengulang membacanya lagi, kembali mencari kepercayaan dan tekad, kembali menghidupkan mimpi, memaknai hidup, dan mensyukuri persahabatan.

Lima sahabat akhirnya bertemu kembali setelah 3 bulan yang telah disepakati bersama untuk mengisolasi diri satu sama lain. Adalah Genta, Riani, Ian, Zafran, Arial dengan segala hal - hal luar biasa dalam diri mereka. Tidak ada yang lebih berharga daripada memiliki sahabat baik dan menjadi diri sendiri.

Tiga bulan yang telah menggulung mereka dalam masing - masing kehidupan.

Pertemuan mereka dirayakan dengan mendaki tanah tertinggi di Jawa atas ide rahasia Genta. Stasiun Senen dan Kereta Api Kelas Ekonomi MATARMAJA mengantarkan mereka pada sebuah petualangan baru, hati dan spiritual. Petualangan yang mengantar mereka menjadi pribadi - pribadi yang baru.


Di buku ini saya jatuh cinta pada sosok Genta. Genta yang matang dan penuh perencanaan, penuh kejutan, berwawasan luas. Genta bertanggung jawab atas petualangan ini. Genta tempat harapan dan kepercayaan teman - temannya bahwa mereka mampu, berdiri di Puncak Mahameru.
Dan tidak ada ada begitu banyak hal terlewat selain kalian saling menyukai. Perasaan tumbuh tanpa perlu dipupuk. Donny menghadirkan kisah cinta yang tidak murahan. Perlu kepingan - kepingan keberanian yang dipuzzles atu persatu untuk berani mencintai.
Donny juga menghadirkan semangat jiwa muda yang sarat nasionalisme. Kecintaan pada tanah air Indonesia ditumbuhkan dalam buku ini, meskipun dengan segala bentuk kebobrokan yang merajalela.

"Dan selama ribuan langkah kaki ini, selama hati ini bertekad, hingga semuanya bisa terwujud sampai disini, jangan pernah sekali pun mau menyerah mimpi - mimpi kita..Saya Riani, saya mencintai tanah ini dengan seluruh hati saya.."

"Mimpi - mimpi kamu, cita - cita kamu, apa yang kamu mau kejar taruh di sini. Jangan menempel di kening. Biarkan dia menggantung, mengambang, 5 centimeter di depan kening kamu...."

"Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hai, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa. Apapun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalau kamu percata sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejaenyaa sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita - cita, keyakinan diri."

"Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter menggantung mengambang dekat kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu....cuma....."

"Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas. Lapisan tekad tang seribu kali lebih keras dari baja.
Dan hati yang akan lebih keras dari biasanya. 
.............serta mulut yang akan selalu berdoa"

"Dan kamu akan selalu dikenang sebagai seorang yang masih punya mimpi dan keyakinan, bukan cuma seonggok daging yang punya nama. Kamu akan dikenang sebagai seorang yang percaya pada kekuatan mimpi dan mengejarnya, bukan seorang pemimpi saja, bukan orang biasa - biasa saja tanpa tujuan, mengikuti arus dan kalah oleh keadaan. Tapi seseorang yang selalu percaya akan keajaiban mimpi keajaiban cita-cita, dan keajaiban keyakinan manusia yang tak terkalkulasikan dengan angka. Dan kamu nggak perlu bukti apakah mimpi - mimpi itu akan terwujud nantinya karena kamu hanya harus mempercayainya"

"Percaya pada... 5 cm di depan kening kamu"

note to self.
teaser 5 cm benar2 megah

Mahameru
Suatu hari nanti akan ikut upacara kemerdekaan di puncaknya. Amin

Jumat, 31 Agustus 2012

Summer Ends!

Eskrim kacang merah Florean Fortecue ini benar - benar lezat. Aku baru saja mengambil beberapa Galeon dan Sickle di lemari besiku di Gringgots. Gila! Aku masih saja mual setiap kali naik kereta bawah tanahnya. Dan goblin - goblinnya masih saja mengerikan bagiku.


Aku harus ke Florish and Blotts setelah ini untuk membeli buku - buku tahun ini. Aku juga perlu ke Madam Malkin untuk memberi jubah baru, yang ini sudah kekecilan. Aku bertambah tinggi seperti plastisin yang ditarik sekali mulur. Pena buluku juga sudah mulai banyak yang rusak, Seringkali salah menuliskan ejaan. Saat ujian Sejarah Sihir semester kemaren, aku salah menuliskan tanggal, malah menulis tanggal penyerangan Eisinhower di perang dunia di sejarah Muggle, alih alih pemberontakan Goblin besar - besaran.

Wah, Florean baik sekali, baru saja aku menghabiskan eskrim kacangku, eh dia memberiku bonus semangkuk eskrim lemon secara gratis. Terima kasih Florean!

"Apa yang sedang kamu lakukan dari tadi? Alat aneh apa itu?", tanya Florean ingin tahu.
"Alat ini namanya laptop, lebih praktis daripada perkamen. Muggle senang menggunakan ini karena multifungsi, Dan aku sedang menulis di Internet. Aku terhubung ke internet menggunakan ini, namanaya modulator demodulator", jelasku.
"Ah anggap saja aku mengerti," katanya. Raut wajahnya menunjukkan dia tidak mengerti sama sekali, kemudian melenggang pergi.

Aku menyendok sesendok besar eskrim lemon ke dalam mulutku. Rasanya meleleh begitu menyentuh lidahku.

Ah baterainya sudah mau habis! Aku tidak mungkin menemukan steker listrik disini, kan?

Besok Hogwarts Express akan membawaku kembali ke Hogwarts. Kira - kira, aku bisa lolos dari Filch berapa kali ya?

(sekarang kan sudah tanggal 31, kenapa tanggalan blogger masih tanggal 30 ya)

Rabu, 29 Agustus 2012

Yeah, permata


Yakinlah bahwa sangat dini bagi kita untuk bermain dengan rasa, karna masih banyak yg wajib dipersiapkan untuk menjadi seorang Permata. [Haniva az zahra ]

Sabtu, 25 Agustus 2012

Serenade Solo


Kalian saling menatap mata ia yang berdiri di hadapan kalian, menyelami kedalamannya, merengkuh haru. Perpisahan memang tidak akan pernah mudah, meskipun sebuah hari dalam kalender kalian sudah ditandai, hari kalian akan bertemu kembali .

Tiga bulan.

Dua kata itu merupakan hantu yang menakutkan bagi kalian. Tiga bulan yang bisa terasa seperti tiga tahun, atau bahkan tiga abad untuk kalian bisa kembali berdiri bersisian dengan jemari yang bersilang – silangan. Dua kata yang mencipta hubungan segi tiga antara kalian berdua dan jarak. Bernama rindu.

Kalian saling berbagi pesan. Pesan untuk setia, untuk semangat meraih mimpi, atau sekadar menjaga kesehatan.

“Belajar yang rajin ya”, ujar yang pria.
“Kamu juga”, balas yang lainnya.

Serenade perpisahan kalian nyanyikan berdua, berbalut kemelut senja yang digdaya. Kalian akan bertemu lagi bila Tuhan masih berbaik hati menganugerahkan nafas. Hanya itu yang kalian percaya.

Kalian berangkulan. Lama, dan semesta serasa membeku.

Dua kata itu menyihir setiap bait kata pengantar tidur menjadi terlalu lembut. Atau sapaan pagi bagai suntikan amunisi sepanjang hari. Dua kata yang membuat waktu berjalan begitu lambat. Menjadi trigger kalian untuk segera menyelesaikan segala urusan yang hadir dalam perjalanan waktu menantang dua kata itu. Sampai hari yang kalian berdua tau.

Hari itu selalu terasa terlalu lama kedatangannya untuk dinanti. Kalian rindu. Rasa yang membuat kalian berusaha mencari celah waktu kosong untuk bertemu di sela kesibukan yang membelengggu. Sampai akhirnya kalian bertemu, lebih cepat dari yang kalian bisa duga. Pada hari itu, kalian tertawa renyah. Konspirasi antara rindu dan semesta telah menang melawan waktu.

Dan waktu tersenyum menyaksikan semua konspirasi manis itu.

Taken by me using Canon EOS 1000D

Rabu, 27 Juni 2012

Ulang Tahun

Saya tidak menyangka bahwa ternyata tahun ini akan menjadi sangat istimewa. Padahal saya baru saja merasa lebih besar dengan tidak menunggu dan mengingat hari ini, tapi justru beriringan dengan itu, dunia menunjukkan pada saya tentang apa yang perlu saya syukuri dalam hidup.

Dikerjain 3 kali. Baru kali ini saya ulang tahun dirayain sampe tanggal 26 Juni 2012, sampai nggak bisa kaget lagi (mungkin)
Makasih buat CT-BPH HMD Kimia, gea-anka-gadis-rani-jenny-rara, dan Humas Ranger .

Dan semuanya. Terima kasih Papa, Ibu, oh ya, dan kamu.

Jumat, 08 Juni 2012

9 Summers 10 Autumns




Saya membaca buku ini di momen yang tepat ketika saya sedang membutuhkan nafas segar di tengah engapnya dunia perkuliahan. Buku ini mengantarkan saya pada hangatnya kasih sayang keluarga, manisnya perjuangan, dan luar biasanya efek pendidikan.

Ditulis berdasarkan kisah nyata, Iwan Setiawan, yang menghabiskan masa kecilnya di rumah berukuran 6x7 meter yang beralaskan semen, di kaki Gunung Panderman, Kota Batu, Malang. Rumah yang mengantarnya menjadi direktur di Nielsen New York, United State of America. Rumah yang ia bagi bertujuh bersama ayahnya, ibunya, dan empat saudara perempuannya. Dari rumah ini, mimpi demi mimpi pun lahir. Mimpi untuk membangun kamar di atas dapur, di rumah mungilnya. 
Ayahnya seorang supir angkot yang tidak bisa mengingat tanggal lahirnya dan ibunya tidak tamat sekolah dasar. Permasalahan ekonomi hidup bersama keluarga ini, yang membuat ia dan saudaranya mencari tambahan uang dengan mengecat boneka kayu di rumah tetangganya, membantu tetangga berdagang di pasar, dan berjualan di saat bulan puasa. Sahabat kecilnya bukanlah mainan, mobil - mobilan, atau boneka barbie, melainkan buku - buku pelajaran. Melalui pendidikan, matahari mulai bersinar di atas rumah kecil ini, membentangkan jalan keluar dari penderitaan.
  
“Aku tidak bisa memilih masa kecilku”

Buku ini menampar saya, malu. Saya yang menghabiskan masa kecil di rumah beralaskan keramik, yang diberikan fasilitas dan kecukupan, tidur di atas empuknya spring bed, masih bisa – bisa nya tidak bersyukur dengan tidak belajar bersungguh sungguh. Berkali kali mengalami demotivasi diri, takut bermimpi, kembung ilmu (yang padahal mungkin cuma masuk angin). Kalah dengan sosok yang terlahir di rumah beralaskan semen, yang tidur di atas dipan bambu. Dengan kegigihan, ia berhasil melepaskan belenggu penderitaan keluarganya, dan mampu mengangkat harkat keluarga.

Melewati 9 musim panas dan 10 musim gugur, gemerlap New York telah memikat Iwan Setiawan, sampai akhirnya ia kembali ke rumah kecilnya di kaki Gunung Panderman, kembali ke keluarganya. 
Seindah apapun negeri lain, seindah apapun Paris, London, New York, atau kota manapun di dunia ini, tidak ada tempat yang lebih indah dan lebih nyaman dari rumah. Dimana mimpi terlahir, pelajaran hidup diecap, dan perjalanan hidup dimulai.

Ibu, Papa, Mas Aji, di usia saya 18 yang akan menginjak 19 ini, izinkan Tika untuk meminta maaf. Tika belum bisa membawa kesuksesan Tika ke pangkuan kalian. 18 tahun rasanya sudah terlalu lama untuk membuat kalian tersenyum bangga, namun terasa terlalu cepat berlalu. Terima kasih atas segalanya yang telah kalian kasih buat Tika. Terima kasih atas gelombang kasih yang mengalir tanpa pernah surut.

Tetap jaga semangatmu, Dwi Mustika Handayani. Hidup tidak boleh biasa – biasa saja :)

Senin, 04 Juni 2012

Guru yang Hebat, Selalu Menjadi Guru yang Hebat

Well, Tika adalah salah satu murid yang baik, smart, diligent, and calm too. Ustad paling kagum waktu Tika adalah the only one in NFBS di kelas 1 yang ngumpulin tugas libur waktu garbel longsor. 

You have determination to success, You have a good self motivation for study. You dint talk much, you just prove it with real action. You have my complement. I wish you the be the best student in NFBS. Enjoy Studying here at NFBS


With all the good comes in your life, hope you'll be a good muslimah too, best in islam way. Keep up the good mark, keep up the high motivation, and keep up Allah in your heart - Ust. R.M Luthfi, S.IP

Halo ustad, saya inget banget ustad ngasih tulisan ini ke saya, di hari ustad mengajar di NFBS. Saat itu saya masih kelas 7. Dan saya sangat senang pelajaran yang Ustad ampu. Ustad mengajar dengan kreatif dan menyenangkan, saya masih ingat ketika Ustad bercerita ketika ustad pergi berdemo dan memantati barikade polisi.

Bahkan saya sempat membenci guru pengganti Ustad saat itu yang menjelaskan bedanya hukum dan politik dan jelas sekali dia membenci politik. Saya sebal. Yang saya tahu, Ustad adalah sarjana politik, dan Ustad adalah guru yang sangat luar biasa. Kamudian dia tidak mau kalah sama Ustad sehingga bercerita seperti itu. Haha bena - benar kecil ya saya dulu.
Omong omong, Saya juga tidak suka politik, stad. Sekarang saya melihat bahwa politik itu kotor, bahkan politiknya manusia lebih kotor dari politik hewan. Tapi Ustad, sampai sekarang mungkin ustad lah satu - satunya orang politik yang terbaik, bagi saya .

Saat dulu Ustad mengenal saya, saya adalah anak perempuan yang pendiam. Ustad tau? Hidup berubah dan anak smp waktu itu sudah banyak berubah karena hidup yang dilewatinya. Saya sekarang banyak omong dan cerewet. Kalau nanti kita ketemu, saya yakin Ustad tidak akan tahan dengar ocehan saya yang tidak habis - habis ini.

Ustad, masih suka makan ikan gurame bakar?

Omong - omong Ustad, saya tidak berhasil menjadi the best student in NFBS. Saya pernah diskors loh stad di tahun kedua saya karena dalam satu bulan, saya 4 kali alpa sholat subuh ke masjid. Saya juga pernah membawa barang ilegal sehingga disita sama Ustad Harun dan harus menebusnya seharga Rp400.000. Saya bandel ya hehe. Tapi ustad, saya juga berhasil di berbagai kejuaraan dan lomba ustad. Saya ikut gebyar sains waktu itu, smansa smart competition, dan saya meraih juara. Saya juga suka ikut lomba bahasa dan berkali - kali menjadi juara, mulai dari news anchor, english speech, bahkan arabic story telling. Saya juara 1 loh ustad di lomba arabic story telling :D Terakhir, saya nomor 2 tertinggi nilai UN di NFBS stad, setelah Khonsa. I could be better, actually.
Saya mau cari alasan ya, pas UN itu saya sedang sakit ust. UN Matematika saya salah satu karena saya salah menghitung 0,5 x 2 = 0,5 !

Hehe apa kabar Ustad? Saya dengar ustad sudah menikah dan sudah punya anak? Waah semoga menjadi keluarga sakinah dan anak-anaknya sholeh/ah ya ust. Saya inget dulu ustad menulis ustad mau menjadi muslim dan ikhwan yang bauk, suami yang setia dan penuh kasih sayang buat keluarga, dan menjadi a good dad for your kids. Semangat selalu :)

Ohiya, sekarang ustad kerja dimana dan sebagai apa? Dosen kah? Atau Jurnalis? Atau PNS yang jujur dan professional? Atau sekarang jadi enterpreneur? Semua itu cita - cita yang Ustad tuliskan di lembar identitas yang Ustad kasih ke saya. Atau dosen sekaligus jurnalis sekaligus enterpreneur? Apapun itu, semoga kesuksesan selalu menyertai ustad dan keluarga.

Saya lagi stress kuliah nih, doakan saya ya :s

Minggu, 13 Mei 2012

#PARTIKEL

Dee akhirnya kembali dengan Partikel, yang di-release 13 April 2012 silam. Dee merupakan sosok penulis yang rasanya ingin saya bongkar isi kepalanya, ingin saya kelotoki habis – habisan buah pemikirannya, dan ingin saya buntuti ke tempat persembunyiannya mencari wangsit. Yang terakhir saya hanya bercanda, hehe :D

Partikel sukses membuat perasaan dan emosi saya mengalami turbulensi yang dahsyat. Juga membuat gerigi otak saya berdesing keras. Partikel benar – benar membuat saya terhanyut di dalamnya, dan saya pasrah pada arus dan dinamika yang tercipta. 
Saya memang bisa menjadi melankolis saat berhadapan dengan buku. Bagi saya, kata – kata punya kekuatan untuk menginduksi yang lebih mendalam dibandingkan visual.


Partikel merupakan buku keempat serial supernova dengan pendahulu-pendahulunya :
1.Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, 2. Akar, dan 3. Petir.
Berbeda dengan sequel lain yang biasanya harus dibaca berurutan, sepertinya tidak masalah untuk membaca serial ini secara acak karena setiap buku menawarkan kisah dan perjalanan yang berbeda. Hanya terdapat kepingan – kepingan kisah dari cerita sebelumnya. Tapi menurut saya, akan lebih kuat sensasinya ketika membacanya berurutan. Semuanya memiliki benang merah yang apabila dirunut akan menciptakan korelasi yang mengikat. Karakter. Yang selalu saya suka dari karya – karya Dee, adalah karakter yang kuat, dan seperti nyata. Ada kesamaan karakter di masing – masing judul Supernova. Karakter di serial supernova ini, sama sama sedang melakukan pencarian. Hidup menawarkan banyak hal tak terduga pada mereka. Kemana pun mereka melangkah, selalu ada tanda tanya yang mengekor di belakangnya, menuntut untuk dijawab. Mungkin tanda tanya ini juga atau yang nanti akan mengekor di belakang kalian. Dalam perjalanannya, karakter - karakter ini sama sama menjalani proses menuju aktualisasi diri.

Selami sendiri kedalaman Supernova. Jangan lupa siapkan pelampung.

Saya berkenalan dengan banyak karakter. Karakter favorite saya di Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, adalah Ferre. Seorang yang terperangkap dalam paradigma dan persepsi yang dibentuk masyarakat. Ketika masyarakat memandangnya sebagai pebisnis yang luar biasa hebat, memiliki segalanya yang dimimpikan semua orang pada usianya, namun ternyata Ferre memiliki sisi lain dari dirinya yang tidak pernah diduga. Jiwa pujangganya terkungkung jauh di dalam. Ada hal tertentu yang tidak bisa didapatkan oleh Ferre. Betapa hidup ironis untuk seorang Ferre.
Bodhi dalam Akar pun menjadi salah satu favorit saya. Jiwanya bebas berkelana laksana burung yang terbang di ketinggian batas cakrawala. Langkah-langkahnya ringan menuju pelosok negeri manapun mencari kesejatian meski dirinya tidak masih berusaha memahami apa arti kesejatian itu sendiri. Tapi rasanya, Bodhi memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan kemana kakinya akan melangkah, tanpa ada yang menambat kakinya di bumi.

Di Partikel, saya berkenalan dengan karakter yang mempu membuat saya berdecak kagum atas keberaniannya dan bertepuk tangan atas kesungguhan dan keteguhan hatinya. Zarah. Anak dari seorang ibu yang religius bernama Aisyah dan ayah yang jenius bernama Firas. Zarah dibesarkan dengan cara yang berbeda dari anak - anak pada umumnya dengan dididik langsung oleh ayahnya, Firas, seorang ahli mikologi di IPB yang tidak percaya terhadap sistem pendidikan formal. Menurutnya, sistem pendidikan formal hanyalah mengikat dan membatasi imajinasi dan kreativitas seseorang. Ia percaya Zarah akan menjadi anak yang luar biasa cerdas dengan didikannya langsung. Cara yang dilakukan Firas dalam mendidik Zarah cukup unik, menanggalkan baju kesombongan yang dikenakan manusia, menghubungkan ilmu pengetahuan dengan mendidik Zarah supaya menjadi manusia yang baik. Zarah dijejali dengan berbagai ilmu, terutama biologi. Firas memiliki ketertarikan yang kuat terhadap dunia fungi dan percaya bahwa fungi adalah makhluk hidup paling luar biasa sebagai sumber informasi semesta dan melaluinya, Firas percaya bisa melakukan perjalanan luar biasa yang tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya. Hal ini menimbulkan kontroversi di keluarga, bahkan di dunia akademik. Zarah yang melabuhkan seluruh kepercayaannya pada Firas, mewarisi kekontroversialan ini. Sampai pada suatu hari, Firas menghilang secara misterius. Betapa semua orang menyerah mencarinya, tinggallah Zarah bertahan mencari keberadaan sang ayah yang paling dicintainya dengan berbagai upaya yang bisa dia lakukan. Pencarian ini membawa Zarah ke dalam sebuah petualangan yang panjang mulai dari Tanjung Pitung di Kalimantan, sampai ke Glastonbury yang terkenal sebagai pusat komunitas New Age beliefs.

Dalam kisah ini, Zarah mengalami hal – hal tak terduga yang disuguhkan hidup, kepedihan, konflik dan kasih sayang keluarga, persahabatan, cinta, pengkhianatan.. 

Yang saya suka dari Dee, Dee menjadikan kisah cinta hanya sebagai bumbu untuk menghidupkan karakter dan jiwa dalam kisahnya. Dee juga mampu mengeksekusi kepingan kisah sederhana tanpa terlihat murahan. Misalnya saja, kisah Ksatria Putri dan Bintang jatuh, jalan ceritanya utama yang sebenarnya sederhana, mampu dikemas dalam paket istimewa.

koleksi supernova saya ,
ohiya bersamaan dengan terbitnya partikel, serial supernova sebelumnya juga re-release loh :)

Hal lain yang saya sukai dari Dee, selain karakter dan jiwanya, adalah detail kisah yang disajikan. Dee melakukan riset yang utuh dan komprehensif. Dalam Partikel, Dee mengupas tentang fungi, enteogen, extrateresterial.. Sejak saya menduduki bangku SMP, saya memiliki ketertarikan terhadap fenomena crop circle, alien, UFO, perjalanan astral, dan menarik gagasan terhadap keberadaan parallel universe. Oleh karena itu menggeluti novel Dee semakin membuncahkan rasa penasaran saya. Saya juga penasaran dengan adanya konspirasi dalam pembangunan-pembangunan situs – situs bersejarah seperti Piramida Giza, Macchu Pichu , Stonehenge betapa situs sejarah ini dibangun pada peradaban dulu.  Dan gagasan Ley Line menghubungkan saya kembali dengan berbagai pengetahuan yang pernah saya dapatkan dari sequel The Alchemist karangan Michael Scott, yang ternyata menyentil salah satu fenomena yang terselip di buku Harry Potter. Dan betapa adanya korelasi ini, saya semakin nggeragas untuk mengupas semuanya. 
 
Dengan membaca karya Dee, dengan atau tanpa saya sadari, saya juga sedang melakukan pencarian.

Jumat, 16 Maret 2012

Menjemput Mimpi

matahari sedang dalam perjalannya menuju belahan bumi yang saya diami ketika saya mengizinkan jemari saya menari di atas keyboard.
saya ingin tidur, hibernasi, dan saat bangun nanti, sudah musim semi 2013.

pernah terjatuh saat menggantungkan mimpi setinggi - tingginya di langit?
dulu saya pernah.
padahal saya sudah melakukan ancang-ancang. berlari beratus ratus kilometer sebelum melakukan manuver lompatan tertinggi sepanjang sejarah itu, saya siap menggantungkan mimpi saya di bulan.
tapi pada akhirnya saya selalu menemukan cacat dalam rencaca yang saya pikir sudah sempurnya. saya lupa . lupa bahwa di bawah lembabnya tanah, masih ada bebatuan . bahkan air yang lembut pun akan terasa menyakitkan kalau kamu menjatuhkan diri dari ketinggian.
saya bergantung pada harapan yang tinggi sampai tangan saya kram menopang massa tubuh saya .
meringis mencoba bertahan ketika turbulensi mulai datang .

bumi seperti kehabisan kolagen ketika badan saya menumbuknya. momentum yang tidak sebanding akhirnya meremukkan seluruh rangka tubuh saya hingga serpihan.

betapa saya berharap untuk dapat terlahir kembali .

saya tidak terlahir kembali, tapi saya terus tumbuh.
seorang malaikat pernah membisikkan pesan ketika sel-sel tubuh saya bekerja sedemikian rupa untuk beragregasi membentuk kembali sosok dwi mustika handayani.
"gantungkan mimpimu setinggi langit, namun pastikan kakimua tetap menapak di bumi"

agar tidak jatuh.
sehingga hari ini, meski saya kecewa karena lagi lagi gagal untuk menjemput mimpi saya, saya tidak terjerembab.

masih banyak petualangan besar lain yang ditawarkan hidup kepadamu.

Kamis, 01 Maret 2012

paradoks

harus segera diakhiri

bagaimanapun caranya.

hai seseorang yang sedang menunggu kapal laut di landasan udara...kamu percaya keajaiban? dulu kamu bilang, kapal laut tidak akan berlabuh di landasan udara. berkali kali kamu memutuskan untuk menyerah dan pergi dari landasan udara. bukan, kamu tidak meninggalkan landasan udara dan memutar kemudimu ke dermaga. kamu pulang. dengan setiap bongkah hati mu yang bahkan setiap selnya memiliki mau yang berbeda. kamu menyerah. kamu ingin meledak. kamu ingin pergi selamanya.
tapi separuh dari hati mu ingin masih menunggu hingga kapal laut itu akan datang, menawarkan perjalanan hidup yang spektakuler. meski kerasnya ombak di lautan sana, siapa yang bisa menerka.

sayangnya, kamu menyerah pada pak tua yang memainkan bandulnya.
sampai pada titik yang aku sebut spontanitas.

seandainya saja kamu berani mengakui kapal laut apa yang sedang kamu tunggu. seandainya saja ada secercah keberanian untuk kamu mengakui bahwa kamu gila untuknya. orang waras macam apa yang menunggu kapal di landasan udara. kamu tidak pernah tau, bahwa ada sejelumit koneksi mutual antara kamu dengan sang kapal.

kamu tidak tau kan, kapal itu telah memutar kemudinya untuk apa yang sudah tidak ada.

Rabu, 08 Februari 2012

Talking To The Moon

Halo bulan
malam ini kau sombong sekali menebarkan pesonamu ke seantero jagad raya.
kau tau tidak, bahkan bintang - bintang di sekitarmu pun menyingkir, takut sinarnya kalah oleh pendar auramu.
tapi aku kembali datang, lagi lagi untuk bicara padamu.

Kamu bekerja layaknya penghapus jarak antara aku dengan seseorang ketika jarak ratusan kilometer memisahkan kami. Aku suka naik ke lantai teratas rumah kos, hanya untuk memandang kemegahanmu, mengagumi penciptamu, menyayangi ciptaan penciptamu. Meski hanya beralaskan sendal jepit, meski angin malam meniupkan beku ke tengkuk yang menggetarkan tulang rusuk. Kegiatan ini masih menjadi kesukaanku sampai detik ini, kalau saja kesibukan tidak terlalu melumpuhkanku . Karena yang aku tahu, bulan yang ada di langit di atas kotanya, pasti juga bulan yang aku lihat dari kotaku.

Kalau boleh aku mengutip perkataan seorang sahabat, kau itu mampu membuatku merasa dekat dengan setiap tempat di muka bumi ini, sejauh apapun itu.

Awalnya aku tidak benar-benar setuju. Tadinya aku berpikir bahwa akan ada masanya saat aku baru bisa melihatmu, belahan bumi yang paling aku rindukan justru melihat mentari terbit menggantikan keberadaanmu. Tapi temanku itu bilang, bahwa kalau saja aku perhatikan, kau tetap menggantung disana pada awal pagi, ketika mentari baru memunculkan mahkotanya. Pada detik itulah, bahkan jarak sejauh setengah keliling bumi, terasa dekat.



Hai, bulan..
bagaimana sih rasanya menggantung di atas sana? melihat segala hiruk pikuk kehidupan kota yang tidak pernah mati, menaungi desa yang tertidur, menyenangkan ya? menemani seseorang dalam isak tangisnya, atau tersenyum memandang mereka yang berbahagia, dan mengantar mereka tertidur bergelung di bawah selimutnya yang hangat.

Jika aku sedang duduk menatapmu seperti ini, perasaanku bisa menjadi sangat melankolis. Kau tahu tidak? Ini yang orang lain bilang galau, tapi peduli apa aku. Menurutku, ini justru momen supaya aku mampu mengalirkan segala energi yang aku miliki, emosi yang menyeruak, memori-memori yang menyelesak, dan scene-scene hidup yang mencuat. Aku perlu waktu untuk bisa mengistirahatkan sejenak tubuhku ketika otak ini terlalu lelah bekerja dalam logika dan angka, ketika jemari sudah kebas menulis laporan praktikum, ketika semua orang di dunia ini rasanya tidak lebih dari sekumpulan kuman yang menginfeksi . Aku perlu waktu untuk aku dan diriku .Hanya kamu dan aku.

Aku tidak pernah datang kepadamu dengan perasaan yang persis sama. Tapi kamu selalu sedia menerima induksi perasaanku, sebahagia apapun, segamang apapun, dan separah apapun itu. Dan saat aku bicara padamu tanpa kata, sejujurnya aku sedang bicara pada penciptamu yang telah memberikan hidup yang sangat spektakuler.

Bulan..

Aku pernah memandangmu bersama seseorang yang berarti pada suatu malam, sambil juga memandangi bintang - bintang artifisial yang terserak di bawah bukit itu. Sambil mencoba coba bereksperiment menangkap cahaya. Kamu menyaksikan kami, saat itu. Namun detik  ini, lautan dan daratan mencipta angka ribuan mil antara aku dengan dirinya . Memandangmu membuat aku berpikir bahwa jarak tidak lebih dari sekedar deretan angka dan satuan. Pasti kamu bulan yang sama yang dia lihat dari tanah tempatnya memijak. Tentu saja, karena bumi hanya mempunyai satu bulan, dan itu kamu.

Ah, tapi palingan dia tidak lihat bulan. Hahaha.

Bulan, bagaimana rasanya memerhatikan dia dari atas sana? Melihat senyumnya yang merekah dan tawanya yang lepas, atau kerut keningnya bahkan raut bingungnya. Menyenangkan sekali, kapan-kapan kita bertukar tempat yuk.

Yayaya...aku tahu kamu tidak mau.

Rabu, 01 Februari 2012

Mereka yang pergi tidak pernah benar-benar meninggalkanmu

Senja kemarin, seorang malaikat telah dipensiunkan oleh Tuhan. Tuhan bilang, tugasnya di bumi telah habis.

Malaikat itu bernama Bu Suryani, almarhumah.
Lagi-lagi dunia merasa kehilangan. Begitu pula keluarga kecil yang kau sebut akselerasi 2, anak - anaknya .

Entah berapa ton kesabaran yang Tuhan campurkan ketika menciptakan makhluk seperti beliau. Yang saya tahu hanyalah beliau memiliki kesabaran tanpa jeda menghadapi tingkah polah kami.
Saya masih ingat betapa beliau dengan kesabarannya tidak pernah meninggikan suara atau marah menghadapi kami yang memang benar-benar nakal. Hanya seutas senyum manis yang selalu menghiasi, meski kami benar-benar tahu bahwa ada setitik rasa jengkel dalam hatinya. Tuhan menjaganya penuh, betapa pun kami berulah, pada akhirnya rasa malu yang menghinggapi kami melihat kesabaran beliau.

Beliau adalah oasis di tengah kerontangnya jiwa yang haus ilmu. Segala ocehannya mengenai mitosis, meiosis, glikolisis, siklus kreb, voramen ovale, semuanya mencuat satu per satu mengiringi kepergiannya menuju keharibaan. Betapa dulu saya menjerit -jerit ingin segera mengakhiri kelas, namun kini jiwa saya menangis dan rela melakukan apapun demi kembali ke masa itu dan menikmati sisa waktu yang saya miliki bersamanya.

Beliau anak kunci rantai kesuksesan. Beliau tidak hanya menyuapi saya bekal untuk lulus UN dan masuk PTN favorit. Lebih dari apapun yang pernah dituntutkan kepada beliau sebagai seorang pengajar, beliau memberi saya bekal hidup, agar saya menjadi orang.

Terima kasih ibu, untuk semua kucuran ilmunya yang bahkan saya masih harus tergopoh menyongsongnya karena saking banyaknya, untuk selembar surat yang membawa saya ke dunia yang lebih luas, dan untuk setiap makna yang ibu sisipkan di sela pelajaran. Terima kasih Tuhan telah menghadirkan sosok malaikat dalam hidup saya.

Awalnya tidak ada satu kata pun yang mampu keluar dari lidah saya yang terasa kelu mendengar kabar duka ini. Yang saya benar-benar inginkan adalah saya ingin menemui beliau untuk terakhir kalinya. Saya sempat ragu karena saat itu hari sudah larut. Tapi kata-kata teman saya, Amri, menampar saya. "Inget Tik, wali kelas loh" akhirnya apalagi kalau bukan perasaan sayang, yang membawa langkah kaki saya ke rumah duka malam itu. Terima kasih Sri yang telah memberikan tumpangan.

Dan bendungan alamiah ini sudah tidak sanggup lagi menahan air mata yang mengalir deras dan melimpah ruah saat melihat jasadnya terbujur berbungkus kafan. Saya merasa bahu saya bergetar melihat beliau berlapis kain putih. Entah perasaan semacam apa. Tidak karuan.
Wajah teduh itu masih sama seperti yang saya lihat beberapa hari yang lalu. Rasanya masih seperti kemaren saya mencium tangannya dan beliau masih dengan sehat dan bugarnya berkata "Mbak Tika tambah cantik aja, gimana kuliahnya? sukses ya :)"
Wajah itu masih sama, hanya saja matanya tertutup untuk selamanya. Senyumnya tidak akan tersungging lagi. Bibirnya terkatup rapat. Rasanya saya ingin sekali saat saya memohon kepada Tuhan agar memberikan keajaiban. Berkali kali saya meneriakkan dalam hati supaya Ibu Suryani kembali berbicara dan menyapa saya dengan logat jawa nya yang kental. Saya rindu sapaan lembut ibu yang terasa seperti angin di siang hari yang terik. Tapi bibir itu tetap terkatup. Tuhan benar-benar telah mempensiunkan malaikat ini dari pekerjaan sucinya di dunia.

Tidak peduli malam sudah larut mendekati pergantian hari. Saya dan teman-teman saya tetap menunggu disana. Tidak selangkah pun saya beranjak selain ingin mengiringi beliau sampai memasuki mobil menuju perjalanannya ke Solo, menuju peristirahatanya yang tenang. Bu, semoga ilmu yang selama ini Ibu curahkan dengan tulus, menjadi penerangmu di sana,

Dan masing-masing dari kami pulang ke kediaman masing-masing, dengan berbagai perasaan yang berkecamuk, namun sama sama kehilangan.

Saya dulu pernah bertanya mengapa orang - orang yang saya sayangi pada akhirnya satu-persatu pergi meninggalkan. Tapi terjawab sederhana dengan sebungkus cokelat yang saya makan malam itu sepulangnya saya dari pelawatan. Saat itu saya tengah memainkan pembungkus cokelat menjadi lipatan - lipatan tak beraturan. Sampai saya menemukan tanggal yang tertera di sana.

Tanggal kadaluarsa.

Mungkin Tuhan memang telah menentukan tanggal kadaluarsa setiap individu yang Dia ciptakan. Ibu Suryani adalah sosok yang luar biasa baik hati dan disayangi Tuhan. Buktinya Tuhan begitu rindu pada beliau sehingga Dia ingin beliau segera kembali.

Bedanya, tanggal kadaluarsa manusia berbeda dengan cokelat. Masih dapat dirasakan keberadaannya meski telah lewat tanggal kadaluarsa. Dan rasanya tetap sama seperti dulu. Bahkan, meskipun sudah melewati tanggal tersebut, manusia tetap bisa dikenang melalui karyanya.

Kalau kata Dumbledore. Orang yang kita sayangi tidak pernah benar-benar pergi dari hidup kita. Mereka akan tetap hidup selama kamu masih hidup. Selama kita masih mampu menghadirkannya dalam ingatan dan hati kita. Mereka akan tetap hidup, melalui ragamu.

Semoga ilmu yang kau berikan tetap mengalir dari generasi ke generasi.

Sejuta doa untuk Ibu Suryani. Selamat jalan, semoga kau diberikan singgasana terindah di sisi-Nya
Dan tetaplah hidup di hati mereka yang menyayangimu....

Museum Geologi Bandung. Malaikat itu mengenakan jilbab merah muda :)
Hotel Yehezkied Bandung, Goes To Campus 2009. I wish you're still here with us


ga kuat, pengen nangis lagi
Tika sayang Bu Sur..............

Selasa, 13 Juli 2010

Dear Seth, Your dad does really love you :)

bismillah :)
sampe nangis bacanya, betapa besar kasih sayang seorang ayah
.

image source here
Dear Seth,

You’re only three years old, and at this point in your life you can’t read, much less understand what I’m going to try to tell you in this letter. But I’ve been thinking a lot about the life that you have ahead of you, about my life so far as I reflect on what I’ve learned, and about my role as a dad in trying to prepare you for the trials that you will face in the coming years.

You won’t be able to understand this letter today, but someday, when you’re ready, I hope you will find some wisdom and value in what I share with you.

You are young, and life has yet to take its toll on you, to throw disappointments and heartaches and loneliness and struggles and pain into your path. You have not been worn down yet by long hours of thankless work, by the slings and arrows of everyday life.

For this, be thankful. You are at a wonderful stage of life. You have many wonderful stages of life still to come, but they are not without their costs and perils.
I hope to help you along your path by sharing some of the best of what I’ve learned. As with any advice, take it with a grain of salt. What works for me might not work for you.

Life Can Be Cruel

There will be people in your life who won’t be very nice. They’ll tease you because you’re different, or for no good reason. They might try to bully you or hurt you.

There’s not much you can do about these people except to learn to deal with them, and learn to choose friends who are kind to you, who actually care about you, who make you feel good about yourself. When you find friends like this, hold on to them, treasure them, spend time with them, be kind to them, love them.

There will be times when you are met with disappointment instead of success. Life won’t always turn out the way you want. This is just another thing you’ll have to learn to deal with. But instead of letting these things get you down, push on. Accept disappointment and learn to persevere, to pursue your dreams despite pitfalls. Learn to turn negatives into positives, and you’ll do much better in life.

You will also face heartbreak and abandonment by those you love. I hope you don’t have to face this too much, but it happens. Again, not much you can do but to heal, and to move on with your life. Let these pains become stepping stones to better things in life, and learn to use them to make you stronger.

But Be Open to Life Anyway

Yes, you’ll find cruelty and suffering in your journey through life … but don’t let that close you to new things. Don’t retreat from life, don’t hide or wall yourself off. Be open to new things, new experiences, new people.

You might get your heart broken 10 times, but find the most wonderful woman the 11th time. If you shut yourself off from love, you’ll miss out on that woman, and the happiest times of your life.

You might get teased and bullied and hurt by people you meet … and then after meeting dozens of jerks, find a true friend. If you close yourself off to new people, and don’t open your heart to them, you’ll avoid pain … but also lose out on meeting some incredible people, who will be there during the toughest times of your life and create some of the best times of your life.

You will fail many times but if you allow that to stop you from trying, you will miss out on the amazing feeling of success once you reach new heights with your accomplishments. Failure is a stepping stone to success.

Life Isn’t a Competition

You will meet many people who will try to outdo you, in school, in college, at work. They’ll try to have nicer cars, bigger houses, nicer clothes, cooler gadgets. To them, life is a competition — they have to do better than their peers to be happy.

Here’s a secret: life isn’t a competition. It’s a journey. If you spend that journey always trying to impress others, to outdo others, you’re wasting your journey. Instead, learn to enjoy the journey. Make it a journey of happiness, of constant learning, of continual improvement, of love.

Don’t worry about having a nicer car or house or anything material, or even a better-paying job. None of that matters a whit, and none of it will make you happier. You’ll acquire these things and then only want more. Instead, learn to be satisfied with having enough — and then use the time you would have wasted trying to earn money to buy those things … use that time doing things you love.

Find your passion, and pursue it doggedly. Don’t settle for a job that pays the bills. Life is too short to waste on a job you hate.

Love Should Be Your Rule

If there’s a single word you should live your life by, it should be this: Love. It might sound corny, I know … but trust me, there’s no better rule in life.

Some would live by the rule of success. Their lives will be stressful, unhappy and shallow.
Others would live by the rule of selfishness — putting their needs above those of others. They will live lonely lives, and will also be unhappy.
Still others will live by the rule of righteousness — trying to show the right path, and admonishing anyone who doesn’t live by that path. They are concerned with others, but in a negative way, and in the end will only have their own righteousness to live with, and that’s a horrible companion.

Live your life by the rule of love. Love your spouse, your children, your parents, your friends, with all of your heart. Give to them what they need, and show them not cruelty nor disapproval nor coldness nor disappointment, but only love. Open your soul to them.
Love not only your loved ones, but your neighbors … your coworkers … strangers … your brothers and sisters in humanity. Offer anyone you meet a smile, a kind word, a kind gesture, a helping hand.

Love not only neighbors and strangers … but your enemy. The person who is cruelest to you, who has been unkind to you … love him. He is a tortured soul, and most in need of your love.
And most of all, love yourself. While others may criticize you, learn not to be so hard on yourself, to think that you’re ugly or dumb or unworthy of love … but to think instead that you are a wonderful human being, worthy of happiness and love … and learn to love yourself for who you are.

Finally, know that I love you and always will. You are starting out on a weird, scary, daunting, but ultimately incredibly wonderful journey, and I will be there for you when I can. Godspeed.

Love,
Your Dad


as written on khonsa's blog .

Selasa, 18 Mei 2010

akan ada masa ketika ...


bismillah
akan ada masa, ketika kita sibuk mencari warna dan memadu padankan busana .
dan ketika yang lain sibuk mencari setelan yang cocok di tubuhnya .

akan ada masa, ketika kita mencari apa yang cukup layak digunakan sebagai alat menjejak .
dan yang lain mungkin mengilap sepatunya agar tampak mengilat dan bersih .

akan ada masa, ketika kita berbaris beriringan dengan busana warna warni dengan hak hak tinggi .
dan yang lain berdiri dengan gagah mengenakan setelan jas rapi dan keren .

akan ada masa, ketika seseorang berbicara di depan ribuan pengunjung .
tentang perjalanan singkat yang hanya seperti mimpi tadi malam .

akan ada masa, ketika mereka yang terkasih memeluk dan menangis haru menciumi kepala kita.
karena air mata seringkali menetes bukan karena kesedihan, melainkan kebahagiaan yang teramat sangat .

akan ada masa, ketika kita duduk pada deretan kursi hijau yang seragam .
berceloteh seperti anak kecil, untuk mungkin yang terakhir kalinya .

akan ada masa, ketika kita merasa gemetar nama kita bergaung .khidmat menggaungkan serenade keberhasilan dalam perjalanan mentari pergi dan kembali

akan ada masa, ketika kita berjalan berhati hati di atas karpet yang lebih tinggi .
dan menerima beberapa ons tambahan beban yang menggantung di leher .

akan ada masa, ketika terlihat terlalu banyak kilatan cahaya di sana dan di sini .
dengan orang orang yang berganti gaya dan berganti teman .
karena kita tidak tau lagi, kapan hal ini akan terulang .

akan ada masa, ketika kita menikmati segala jenis senandung dan gerakan gemulai di tempat yang lebih rendah .
karena bahkan esok, masing masing dari kita akan memulai hari yang sama sekali berbeda .

akan ada masa, ketika kita bertukar benda dengan saabat tersayang .
karena mungkin hanya itulah benda yang akan menjadi penghubung satu sama lain .
entah untuk berapa taun lagi .

akan ada masa, ketika pelukan kita terasa terlalu erat hingga tak terlepaskan .
akan ada masa, ketika genggaman jemari kita bersilang – silangan .
karena orang yang sama akan berjalan ke arah yang berbeda kemana kaki – kaki mereka menjejak, kemana angin menghempas, dan kemana nasib berlabuh .

akan ada masa, ketika ruh akan membawa jasad yang dinaunginya pergi melanjutkan perjalanan .
karena perjalanan kita bersama tidak lebih dari mimpi tadi malam, yang terus teringat ketika kita terbangun dalam hangatnya sinar mentari pertama yang menyusup dari gorden yang kemerahan .

dan burung burung bernyanyi kicauan pagi yang merdu .

dan ya, hidup masih panjang, kita baru saja mengawali hari .



terdedikasikan untuk semua teman teman akselerasi
XII IPA 8,

sincerely,



i.m gonna miss you .

oh no, i miss you already

Senin, 17 Mei 2010

sejuta wajah, sejuta kisah

bismillah

hari ini, saya melihat banyak wajah .

wajah seorang perempuan yang penuh mimpi dan pengharapan .
bola matanya bulat dan hitam entah seperti batu apa pun yang terhitam .
menatap lurus ke depan .
menerapkan apa kata Mas Donny untuk menaruh mimpinya 5 cm di depan kening .
ya, tepat pada 5 cm menggantung di depan keningnya ia melihat hamparan mimpi dan harapan, tak melepaskannya kemana pun ia melangkah .
dan saya melihatnya di cermin pagi ini .

wajah banyak orang yang keningnya berkerut-kerut seperti gelombang .
sebentar hilang dan sedetik kemudian timbul .
kepala kepala yang menunduk .
menyelam dalam ribuan soal, dan tak sadar bahkan ketika seseorang berkata “hai, pelajaran apa pagi ini ?”

wajah wajah yang tersenyum ramah .
melambai-lambaikan tangannya, mengatur mobil – mobil agar berbaris rapi .
memindahkan palang bersemen bertuliskan “parkir guru” ke tempat lain agar ada tempat bagi mobil siswa yang mengemudi .
meski mentari tetap menunjukkan kekuatannya .
kulit itu mulai menghitam, peluh membanjiri keningnya yang melengkung .
tapi segaris senyum dan gelak tawa layaknya oasis di tengah gurun pasir .

wajah wajah yang terpaku di depan layar computer selama satu hari penuh .
padahal 3 sampai 4 jam saja telah mampu membuat mata panas dan berair .
jari jari mereka menari nari di atas keyboard sementara mata tetap berkonsentrasi pada dokumen entah itu apa . kesalahan pada satu kata mungkin bisa membuatnya haru mengulang kembali apa yang sudah dia kerjakan selama tujuh jam hari itu .
atau tidak, mungkin bos mereka akan memarahi mereka habis habisan .

wajah teduh menjalani hidup dengan ikhlas dalam kendaraan jingga beroda tiga .
mengantarkan dua orang penumpang ke tempat tujuan, menelusuri jalan tikus menghindari kemacetan yang menggila .
dan bingung ketika Tuhan memutuskan rantai kendaraannya .
namun tetap bersabar sampai-sampai ia merelakan kehilangan separuh harga dari tarif yang seharusnya .
semoga tak berarti malam itu anak anaknya harus akan setengah porsi .
Tuhan, tolong jaga sopir bajaj baik hati itu 

juga raut wajah lain di sepanjang lorong kumuh, wajah – wajah di atas ular besi panjang yang meliuk cepat , dengan kisah berbeda dibalik wajah – wajah tersebut .
setiap wajah menyimpan rahasia yang berbeda, namun mencari satu hal yang sama, kebahagiaan