Yang satu lari kalang kabut, yang satu meniti terlampau hati
hati.
Ajaib apa yang telah dilakukan waktu terhadap dua manusia. Seperti
waktu yang melapukkan batuan, membuat besi berkarat, dan bangkai membusuk. Tapi
waktu juga yang akan menghijaukan padang ilalang, menyembuhkan luka..
Semoga angin membawa mereka ke tempat – tempat mereka
seharusnya melangkahkan kaki kaki kecil mereka. Menuju ujung pencarian atas
jiwa yang belum sempurna. Menuju muara kesempurnaan dalam lautan doa para
malaikat langit yang tidak pernah surut.
Satu ke utara, yang lain ke tenggara.
Untuk apa terus bergandengan tangan bila kaki tidak sejalan.
Aku ke China, kau ke Canberra. Bisa – bisa tangan kita sama – sama putus. Akan
lebih banyak harga yang perlu dibayarkan dari sekadar operasi tangan.
Biarlah mereka melepaskan genggaman mereka.
Karena mungkin hanya dengan cara inilah, mereka bisa untuk tidak
saling menyakiti. Dan biarlah, bila dengan cara ini mereka bisa membenahi diri
masing masing, menyembuhkan luka hingga kering.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
drop some words!