Senin, 04 Juni 2012

Guru yang Hebat, Selalu Menjadi Guru yang Hebat

Well, Tika adalah salah satu murid yang baik, smart, diligent, and calm too. Ustad paling kagum waktu Tika adalah the only one in NFBS di kelas 1 yang ngumpulin tugas libur waktu garbel longsor. 

You have determination to success, You have a good self motivation for study. You dint talk much, you just prove it with real action. You have my complement. I wish you the be the best student in NFBS. Enjoy Studying here at NFBS


With all the good comes in your life, hope you'll be a good muslimah too, best in islam way. Keep up the good mark, keep up the high motivation, and keep up Allah in your heart - Ust. R.M Luthfi, S.IP

Halo ustad, saya inget banget ustad ngasih tulisan ini ke saya, di hari ustad mengajar di NFBS. Saat itu saya masih kelas 7. Dan saya sangat senang pelajaran yang Ustad ampu. Ustad mengajar dengan kreatif dan menyenangkan, saya masih ingat ketika Ustad bercerita ketika ustad pergi berdemo dan memantati barikade polisi.

Bahkan saya sempat membenci guru pengganti Ustad saat itu yang menjelaskan bedanya hukum dan politik dan jelas sekali dia membenci politik. Saya sebal. Yang saya tahu, Ustad adalah sarjana politik, dan Ustad adalah guru yang sangat luar biasa. Kamudian dia tidak mau kalah sama Ustad sehingga bercerita seperti itu. Haha bena - benar kecil ya saya dulu.
Omong omong, Saya juga tidak suka politik, stad. Sekarang saya melihat bahwa politik itu kotor, bahkan politiknya manusia lebih kotor dari politik hewan. Tapi Ustad, sampai sekarang mungkin ustad lah satu - satunya orang politik yang terbaik, bagi saya .

Saat dulu Ustad mengenal saya, saya adalah anak perempuan yang pendiam. Ustad tau? Hidup berubah dan anak smp waktu itu sudah banyak berubah karena hidup yang dilewatinya. Saya sekarang banyak omong dan cerewet. Kalau nanti kita ketemu, saya yakin Ustad tidak akan tahan dengar ocehan saya yang tidak habis - habis ini.

Ustad, masih suka makan ikan gurame bakar?

Omong - omong Ustad, saya tidak berhasil menjadi the best student in NFBS. Saya pernah diskors loh stad di tahun kedua saya karena dalam satu bulan, saya 4 kali alpa sholat subuh ke masjid. Saya juga pernah membawa barang ilegal sehingga disita sama Ustad Harun dan harus menebusnya seharga Rp400.000. Saya bandel ya hehe. Tapi ustad, saya juga berhasil di berbagai kejuaraan dan lomba ustad. Saya ikut gebyar sains waktu itu, smansa smart competition, dan saya meraih juara. Saya juga suka ikut lomba bahasa dan berkali - kali menjadi juara, mulai dari news anchor, english speech, bahkan arabic story telling. Saya juara 1 loh ustad di lomba arabic story telling :D Terakhir, saya nomor 2 tertinggi nilai UN di NFBS stad, setelah Khonsa. I could be better, actually.
Saya mau cari alasan ya, pas UN itu saya sedang sakit ust. UN Matematika saya salah satu karena saya salah menghitung 0,5 x 2 = 0,5 !

Hehe apa kabar Ustad? Saya dengar ustad sudah menikah dan sudah punya anak? Waah semoga menjadi keluarga sakinah dan anak-anaknya sholeh/ah ya ust. Saya inget dulu ustad menulis ustad mau menjadi muslim dan ikhwan yang bauk, suami yang setia dan penuh kasih sayang buat keluarga, dan menjadi a good dad for your kids. Semangat selalu :)

Ohiya, sekarang ustad kerja dimana dan sebagai apa? Dosen kah? Atau Jurnalis? Atau PNS yang jujur dan professional? Atau sekarang jadi enterpreneur? Semua itu cita - cita yang Ustad tuliskan di lembar identitas yang Ustad kasih ke saya. Atau dosen sekaligus jurnalis sekaligus enterpreneur? Apapun itu, semoga kesuksesan selalu menyertai ustad dan keluarga.

Saya lagi stress kuliah nih, doakan saya ya :s

Minggu, 13 Mei 2012

#PARTIKEL

Dee akhirnya kembali dengan Partikel, yang di-release 13 April 2012 silam. Dee merupakan sosok penulis yang rasanya ingin saya bongkar isi kepalanya, ingin saya kelotoki habis – habisan buah pemikirannya, dan ingin saya buntuti ke tempat persembunyiannya mencari wangsit. Yang terakhir saya hanya bercanda, hehe :D

Partikel sukses membuat perasaan dan emosi saya mengalami turbulensi yang dahsyat. Juga membuat gerigi otak saya berdesing keras. Partikel benar – benar membuat saya terhanyut di dalamnya, dan saya pasrah pada arus dan dinamika yang tercipta. 
Saya memang bisa menjadi melankolis saat berhadapan dengan buku. Bagi saya, kata – kata punya kekuatan untuk menginduksi yang lebih mendalam dibandingkan visual.


Partikel merupakan buku keempat serial supernova dengan pendahulu-pendahulunya :
1.Ksatria Putri dan Bintang Jatuh, 2. Akar, dan 3. Petir.
Berbeda dengan sequel lain yang biasanya harus dibaca berurutan, sepertinya tidak masalah untuk membaca serial ini secara acak karena setiap buku menawarkan kisah dan perjalanan yang berbeda. Hanya terdapat kepingan – kepingan kisah dari cerita sebelumnya. Tapi menurut saya, akan lebih kuat sensasinya ketika membacanya berurutan. Semuanya memiliki benang merah yang apabila dirunut akan menciptakan korelasi yang mengikat. Karakter. Yang selalu saya suka dari karya – karya Dee, adalah karakter yang kuat, dan seperti nyata. Ada kesamaan karakter di masing – masing judul Supernova. Karakter di serial supernova ini, sama sama sedang melakukan pencarian. Hidup menawarkan banyak hal tak terduga pada mereka. Kemana pun mereka melangkah, selalu ada tanda tanya yang mengekor di belakangnya, menuntut untuk dijawab. Mungkin tanda tanya ini juga atau yang nanti akan mengekor di belakang kalian. Dalam perjalanannya, karakter - karakter ini sama sama menjalani proses menuju aktualisasi diri.

Selami sendiri kedalaman Supernova. Jangan lupa siapkan pelampung.

Saya berkenalan dengan banyak karakter. Karakter favorite saya di Ksatria, Putri, dan Bintang Jatuh, adalah Ferre. Seorang yang terperangkap dalam paradigma dan persepsi yang dibentuk masyarakat. Ketika masyarakat memandangnya sebagai pebisnis yang luar biasa hebat, memiliki segalanya yang dimimpikan semua orang pada usianya, namun ternyata Ferre memiliki sisi lain dari dirinya yang tidak pernah diduga. Jiwa pujangganya terkungkung jauh di dalam. Ada hal tertentu yang tidak bisa didapatkan oleh Ferre. Betapa hidup ironis untuk seorang Ferre.
Bodhi dalam Akar pun menjadi salah satu favorit saya. Jiwanya bebas berkelana laksana burung yang terbang di ketinggian batas cakrawala. Langkah-langkahnya ringan menuju pelosok negeri manapun mencari kesejatian meski dirinya tidak masih berusaha memahami apa arti kesejatian itu sendiri. Tapi rasanya, Bodhi memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan kemana kakinya akan melangkah, tanpa ada yang menambat kakinya di bumi.

Di Partikel, saya berkenalan dengan karakter yang mempu membuat saya berdecak kagum atas keberaniannya dan bertepuk tangan atas kesungguhan dan keteguhan hatinya. Zarah. Anak dari seorang ibu yang religius bernama Aisyah dan ayah yang jenius bernama Firas. Zarah dibesarkan dengan cara yang berbeda dari anak - anak pada umumnya dengan dididik langsung oleh ayahnya, Firas, seorang ahli mikologi di IPB yang tidak percaya terhadap sistem pendidikan formal. Menurutnya, sistem pendidikan formal hanyalah mengikat dan membatasi imajinasi dan kreativitas seseorang. Ia percaya Zarah akan menjadi anak yang luar biasa cerdas dengan didikannya langsung. Cara yang dilakukan Firas dalam mendidik Zarah cukup unik, menanggalkan baju kesombongan yang dikenakan manusia, menghubungkan ilmu pengetahuan dengan mendidik Zarah supaya menjadi manusia yang baik. Zarah dijejali dengan berbagai ilmu, terutama biologi. Firas memiliki ketertarikan yang kuat terhadap dunia fungi dan percaya bahwa fungi adalah makhluk hidup paling luar biasa sebagai sumber informasi semesta dan melaluinya, Firas percaya bisa melakukan perjalanan luar biasa yang tidak pernah dibayangkan manusia sebelumnya. Hal ini menimbulkan kontroversi di keluarga, bahkan di dunia akademik. Zarah yang melabuhkan seluruh kepercayaannya pada Firas, mewarisi kekontroversialan ini. Sampai pada suatu hari, Firas menghilang secara misterius. Betapa semua orang menyerah mencarinya, tinggallah Zarah bertahan mencari keberadaan sang ayah yang paling dicintainya dengan berbagai upaya yang bisa dia lakukan. Pencarian ini membawa Zarah ke dalam sebuah petualangan yang panjang mulai dari Tanjung Pitung di Kalimantan, sampai ke Glastonbury yang terkenal sebagai pusat komunitas New Age beliefs.

Dalam kisah ini, Zarah mengalami hal – hal tak terduga yang disuguhkan hidup, kepedihan, konflik dan kasih sayang keluarga, persahabatan, cinta, pengkhianatan.. 

Yang saya suka dari Dee, Dee menjadikan kisah cinta hanya sebagai bumbu untuk menghidupkan karakter dan jiwa dalam kisahnya. Dee juga mampu mengeksekusi kepingan kisah sederhana tanpa terlihat murahan. Misalnya saja, kisah Ksatria Putri dan Bintang jatuh, jalan ceritanya utama yang sebenarnya sederhana, mampu dikemas dalam paket istimewa.

koleksi supernova saya ,
ohiya bersamaan dengan terbitnya partikel, serial supernova sebelumnya juga re-release loh :)

Hal lain yang saya sukai dari Dee, selain karakter dan jiwanya, adalah detail kisah yang disajikan. Dee melakukan riset yang utuh dan komprehensif. Dalam Partikel, Dee mengupas tentang fungi, enteogen, extrateresterial.. Sejak saya menduduki bangku SMP, saya memiliki ketertarikan terhadap fenomena crop circle, alien, UFO, perjalanan astral, dan menarik gagasan terhadap keberadaan parallel universe. Oleh karena itu menggeluti novel Dee semakin membuncahkan rasa penasaran saya. Saya juga penasaran dengan adanya konspirasi dalam pembangunan-pembangunan situs – situs bersejarah seperti Piramida Giza, Macchu Pichu , Stonehenge betapa situs sejarah ini dibangun pada peradaban dulu.  Dan gagasan Ley Line menghubungkan saya kembali dengan berbagai pengetahuan yang pernah saya dapatkan dari sequel The Alchemist karangan Michael Scott, yang ternyata menyentil salah satu fenomena yang terselip di buku Harry Potter. Dan betapa adanya korelasi ini, saya semakin nggeragas untuk mengupas semuanya. 
 
Dengan membaca karya Dee, dengan atau tanpa saya sadari, saya juga sedang melakukan pencarian.

Sabtu, 24 Maret 2012

Lelah ini lillah


orang yang ikhlas, tidak akan merasa lelah
karena lelahnya lillah..
- bu sekum ceria - 


bismillah, semoga lelah ini lillah, untukmu Ya Allah, strengthen me then :)

Jumat, 16 Maret 2012

Menjemput Mimpi

matahari sedang dalam perjalannya menuju belahan bumi yang saya diami ketika saya mengizinkan jemari saya menari di atas keyboard.
saya ingin tidur, hibernasi, dan saat bangun nanti, sudah musim semi 2013.

pernah terjatuh saat menggantungkan mimpi setinggi - tingginya di langit?
dulu saya pernah.
padahal saya sudah melakukan ancang-ancang. berlari beratus ratus kilometer sebelum melakukan manuver lompatan tertinggi sepanjang sejarah itu, saya siap menggantungkan mimpi saya di bulan.
tapi pada akhirnya saya selalu menemukan cacat dalam rencaca yang saya pikir sudah sempurnya. saya lupa . lupa bahwa di bawah lembabnya tanah, masih ada bebatuan . bahkan air yang lembut pun akan terasa menyakitkan kalau kamu menjatuhkan diri dari ketinggian.
saya bergantung pada harapan yang tinggi sampai tangan saya kram menopang massa tubuh saya .
meringis mencoba bertahan ketika turbulensi mulai datang .

bumi seperti kehabisan kolagen ketika badan saya menumbuknya. momentum yang tidak sebanding akhirnya meremukkan seluruh rangka tubuh saya hingga serpihan.

betapa saya berharap untuk dapat terlahir kembali .

saya tidak terlahir kembali, tapi saya terus tumbuh.
seorang malaikat pernah membisikkan pesan ketika sel-sel tubuh saya bekerja sedemikian rupa untuk beragregasi membentuk kembali sosok dwi mustika handayani.
"gantungkan mimpimu setinggi langit, namun pastikan kakimua tetap menapak di bumi"

agar tidak jatuh.
sehingga hari ini, meski saya kecewa karena lagi lagi gagal untuk menjemput mimpi saya, saya tidak terjerembab.

masih banyak petualangan besar lain yang ditawarkan hidup kepadamu.

Kamis, 01 Maret 2012

paradoks

harus segera diakhiri

bagaimanapun caranya.

hai seseorang yang sedang menunggu kapal laut di landasan udara...kamu percaya keajaiban? dulu kamu bilang, kapal laut tidak akan berlabuh di landasan udara. berkali kali kamu memutuskan untuk menyerah dan pergi dari landasan udara. bukan, kamu tidak meninggalkan landasan udara dan memutar kemudimu ke dermaga. kamu pulang. dengan setiap bongkah hati mu yang bahkan setiap selnya memiliki mau yang berbeda. kamu menyerah. kamu ingin meledak. kamu ingin pergi selamanya.
tapi separuh dari hati mu ingin masih menunggu hingga kapal laut itu akan datang, menawarkan perjalanan hidup yang spektakuler. meski kerasnya ombak di lautan sana, siapa yang bisa menerka.

sayangnya, kamu menyerah pada pak tua yang memainkan bandulnya.
sampai pada titik yang aku sebut spontanitas.

seandainya saja kamu berani mengakui kapal laut apa yang sedang kamu tunggu. seandainya saja ada secercah keberanian untuk kamu mengakui bahwa kamu gila untuknya. orang waras macam apa yang menunggu kapal di landasan udara. kamu tidak pernah tau, bahwa ada sejelumit koneksi mutual antara kamu dengan sang kapal.

kamu tidak tau kan, kapal itu telah memutar kemudinya untuk apa yang sudah tidak ada.

Rabu, 08 Februari 2012

Talking To The Moon

Halo bulan
malam ini kau sombong sekali menebarkan pesonamu ke seantero jagad raya.
kau tau tidak, bahkan bintang - bintang di sekitarmu pun menyingkir, takut sinarnya kalah oleh pendar auramu.
tapi aku kembali datang, lagi lagi untuk bicara padamu.

Kamu bekerja layaknya penghapus jarak antara aku dengan seseorang ketika jarak ratusan kilometer memisahkan kami. Aku suka naik ke lantai teratas rumah kos, hanya untuk memandang kemegahanmu, mengagumi penciptamu, menyayangi ciptaan penciptamu. Meski hanya beralaskan sendal jepit, meski angin malam meniupkan beku ke tengkuk yang menggetarkan tulang rusuk. Kegiatan ini masih menjadi kesukaanku sampai detik ini, kalau saja kesibukan tidak terlalu melumpuhkanku . Karena yang aku tahu, bulan yang ada di langit di atas kotanya, pasti juga bulan yang aku lihat dari kotaku.

Kalau boleh aku mengutip perkataan seorang sahabat, kau itu mampu membuatku merasa dekat dengan setiap tempat di muka bumi ini, sejauh apapun itu.

Awalnya aku tidak benar-benar setuju. Tadinya aku berpikir bahwa akan ada masanya saat aku baru bisa melihatmu, belahan bumi yang paling aku rindukan justru melihat mentari terbit menggantikan keberadaanmu. Tapi temanku itu bilang, bahwa kalau saja aku perhatikan, kau tetap menggantung disana pada awal pagi, ketika mentari baru memunculkan mahkotanya. Pada detik itulah, bahkan jarak sejauh setengah keliling bumi, terasa dekat.



Hai, bulan..
bagaimana sih rasanya menggantung di atas sana? melihat segala hiruk pikuk kehidupan kota yang tidak pernah mati, menaungi desa yang tertidur, menyenangkan ya? menemani seseorang dalam isak tangisnya, atau tersenyum memandang mereka yang berbahagia, dan mengantar mereka tertidur bergelung di bawah selimutnya yang hangat.

Jika aku sedang duduk menatapmu seperti ini, perasaanku bisa menjadi sangat melankolis. Kau tahu tidak? Ini yang orang lain bilang galau, tapi peduli apa aku. Menurutku, ini justru momen supaya aku mampu mengalirkan segala energi yang aku miliki, emosi yang menyeruak, memori-memori yang menyelesak, dan scene-scene hidup yang mencuat. Aku perlu waktu untuk bisa mengistirahatkan sejenak tubuhku ketika otak ini terlalu lelah bekerja dalam logika dan angka, ketika jemari sudah kebas menulis laporan praktikum, ketika semua orang di dunia ini rasanya tidak lebih dari sekumpulan kuman yang menginfeksi . Aku perlu waktu untuk aku dan diriku .Hanya kamu dan aku.

Aku tidak pernah datang kepadamu dengan perasaan yang persis sama. Tapi kamu selalu sedia menerima induksi perasaanku, sebahagia apapun, segamang apapun, dan separah apapun itu. Dan saat aku bicara padamu tanpa kata, sejujurnya aku sedang bicara pada penciptamu yang telah memberikan hidup yang sangat spektakuler.

Bulan..

Aku pernah memandangmu bersama seseorang yang berarti pada suatu malam, sambil juga memandangi bintang - bintang artifisial yang terserak di bawah bukit itu. Sambil mencoba coba bereksperiment menangkap cahaya. Kamu menyaksikan kami, saat itu. Namun detik  ini, lautan dan daratan mencipta angka ribuan mil antara aku dengan dirinya . Memandangmu membuat aku berpikir bahwa jarak tidak lebih dari sekedar deretan angka dan satuan. Pasti kamu bulan yang sama yang dia lihat dari tanah tempatnya memijak. Tentu saja, karena bumi hanya mempunyai satu bulan, dan itu kamu.

Ah, tapi palingan dia tidak lihat bulan. Hahaha.

Bulan, bagaimana rasanya memerhatikan dia dari atas sana? Melihat senyumnya yang merekah dan tawanya yang lepas, atau kerut keningnya bahkan raut bingungnya. Menyenangkan sekali, kapan-kapan kita bertukar tempat yuk.

Yayaya...aku tahu kamu tidak mau.

Rabu, 01 Februari 2012

Mereka yang pergi tidak pernah benar-benar meninggalkanmu

Senja kemarin, seorang malaikat telah dipensiunkan oleh Tuhan. Tuhan bilang, tugasnya di bumi telah habis.

Malaikat itu bernama Bu Suryani, almarhumah.
Lagi-lagi dunia merasa kehilangan. Begitu pula keluarga kecil yang kau sebut akselerasi 2, anak - anaknya .

Entah berapa ton kesabaran yang Tuhan campurkan ketika menciptakan makhluk seperti beliau. Yang saya tahu hanyalah beliau memiliki kesabaran tanpa jeda menghadapi tingkah polah kami.
Saya masih ingat betapa beliau dengan kesabarannya tidak pernah meninggikan suara atau marah menghadapi kami yang memang benar-benar nakal. Hanya seutas senyum manis yang selalu menghiasi, meski kami benar-benar tahu bahwa ada setitik rasa jengkel dalam hatinya. Tuhan menjaganya penuh, betapa pun kami berulah, pada akhirnya rasa malu yang menghinggapi kami melihat kesabaran beliau.

Beliau adalah oasis di tengah kerontangnya jiwa yang haus ilmu. Segala ocehannya mengenai mitosis, meiosis, glikolisis, siklus kreb, voramen ovale, semuanya mencuat satu per satu mengiringi kepergiannya menuju keharibaan. Betapa dulu saya menjerit -jerit ingin segera mengakhiri kelas, namun kini jiwa saya menangis dan rela melakukan apapun demi kembali ke masa itu dan menikmati sisa waktu yang saya miliki bersamanya.

Beliau anak kunci rantai kesuksesan. Beliau tidak hanya menyuapi saya bekal untuk lulus UN dan masuk PTN favorit. Lebih dari apapun yang pernah dituntutkan kepada beliau sebagai seorang pengajar, beliau memberi saya bekal hidup, agar saya menjadi orang.

Terima kasih ibu, untuk semua kucuran ilmunya yang bahkan saya masih harus tergopoh menyongsongnya karena saking banyaknya, untuk selembar surat yang membawa saya ke dunia yang lebih luas, dan untuk setiap makna yang ibu sisipkan di sela pelajaran. Terima kasih Tuhan telah menghadirkan sosok malaikat dalam hidup saya.

Awalnya tidak ada satu kata pun yang mampu keluar dari lidah saya yang terasa kelu mendengar kabar duka ini. Yang saya benar-benar inginkan adalah saya ingin menemui beliau untuk terakhir kalinya. Saya sempat ragu karena saat itu hari sudah larut. Tapi kata-kata teman saya, Amri, menampar saya. "Inget Tik, wali kelas loh" akhirnya apalagi kalau bukan perasaan sayang, yang membawa langkah kaki saya ke rumah duka malam itu. Terima kasih Sri yang telah memberikan tumpangan.

Dan bendungan alamiah ini sudah tidak sanggup lagi menahan air mata yang mengalir deras dan melimpah ruah saat melihat jasadnya terbujur berbungkus kafan. Saya merasa bahu saya bergetar melihat beliau berlapis kain putih. Entah perasaan semacam apa. Tidak karuan.
Wajah teduh itu masih sama seperti yang saya lihat beberapa hari yang lalu. Rasanya masih seperti kemaren saya mencium tangannya dan beliau masih dengan sehat dan bugarnya berkata "Mbak Tika tambah cantik aja, gimana kuliahnya? sukses ya :)"
Wajah itu masih sama, hanya saja matanya tertutup untuk selamanya. Senyumnya tidak akan tersungging lagi. Bibirnya terkatup rapat. Rasanya saya ingin sekali saat saya memohon kepada Tuhan agar memberikan keajaiban. Berkali kali saya meneriakkan dalam hati supaya Ibu Suryani kembali berbicara dan menyapa saya dengan logat jawa nya yang kental. Saya rindu sapaan lembut ibu yang terasa seperti angin di siang hari yang terik. Tapi bibir itu tetap terkatup. Tuhan benar-benar telah mempensiunkan malaikat ini dari pekerjaan sucinya di dunia.

Tidak peduli malam sudah larut mendekati pergantian hari. Saya dan teman-teman saya tetap menunggu disana. Tidak selangkah pun saya beranjak selain ingin mengiringi beliau sampai memasuki mobil menuju perjalanannya ke Solo, menuju peristirahatanya yang tenang. Bu, semoga ilmu yang selama ini Ibu curahkan dengan tulus, menjadi penerangmu di sana,

Dan masing-masing dari kami pulang ke kediaman masing-masing, dengan berbagai perasaan yang berkecamuk, namun sama sama kehilangan.

Saya dulu pernah bertanya mengapa orang - orang yang saya sayangi pada akhirnya satu-persatu pergi meninggalkan. Tapi terjawab sederhana dengan sebungkus cokelat yang saya makan malam itu sepulangnya saya dari pelawatan. Saat itu saya tengah memainkan pembungkus cokelat menjadi lipatan - lipatan tak beraturan. Sampai saya menemukan tanggal yang tertera di sana.

Tanggal kadaluarsa.

Mungkin Tuhan memang telah menentukan tanggal kadaluarsa setiap individu yang Dia ciptakan. Ibu Suryani adalah sosok yang luar biasa baik hati dan disayangi Tuhan. Buktinya Tuhan begitu rindu pada beliau sehingga Dia ingin beliau segera kembali.

Bedanya, tanggal kadaluarsa manusia berbeda dengan cokelat. Masih dapat dirasakan keberadaannya meski telah lewat tanggal kadaluarsa. Dan rasanya tetap sama seperti dulu. Bahkan, meskipun sudah melewati tanggal tersebut, manusia tetap bisa dikenang melalui karyanya.

Kalau kata Dumbledore. Orang yang kita sayangi tidak pernah benar-benar pergi dari hidup kita. Mereka akan tetap hidup selama kamu masih hidup. Selama kita masih mampu menghadirkannya dalam ingatan dan hati kita. Mereka akan tetap hidup, melalui ragamu.

Semoga ilmu yang kau berikan tetap mengalir dari generasi ke generasi.

Sejuta doa untuk Ibu Suryani. Selamat jalan, semoga kau diberikan singgasana terindah di sisi-Nya
Dan tetaplah hidup di hati mereka yang menyayangimu....

Museum Geologi Bandung. Malaikat itu mengenakan jilbab merah muda :)
Hotel Yehezkied Bandung, Goes To Campus 2009. I wish you're still here with us


ga kuat, pengen nangis lagi
Tika sayang Bu Sur..............

Minggu, 01 Januari 2012

Good Bye, MMXI :)

Get to know so many new people, which is a bliss, heart breaks, all the lessons I got within... 2011 has managed to be a very good teacher. 
( @putrierdisa )

Jumat, 09 Desember 2011

bukankah kita terlalu muda dan terlalu brilian untuk menjadi seorang yang apatis?

Sabtu, 17 September 2011

Jawaban J.P. Morgan Untuk Cewek Matre Yang Mencari Pria Kaya

Sepucuk surat dilayangkan seorang cewek cantik yang ingin mendapatkan pria kaya yang dimuat di suatu majalah. Suratnya ditanggapi oleh seorang pria kaya dengan serius. Bagus kata-katanya dan jangan lupa lihat nama pria yang membalas suratnya. Seorang gadis muda dan cantik, mengirimkan surat ke sebuah majalah terkenal, dengan judul:
“Apa Yang Harus Saya Lakukan Untuk Dapat Menikah dengan Pria Kaya?”

Saya akan jujur, tentang apa yang akan coba saya katakan di sini. Tahun ini saya berumur 25 tahun. Saya sangat cantik, mempunyai selera yang bagus akan fashion. Saya ingin menikahi seorang pria dengan penghasilan minimal $500ribu/tahun. Anda mungkin berpikir saya matre, tapi penghasilan $1juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di New York . Persyaratan saya tidak tinggi. Apakah ada di forum ini mempunyai penghasilan $500ribu/tahun? Apa kalian semua sudah menikah? Yang saya ingin tanyakan: apa yang harus saya lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Yang terkaya pernah berkencan dengan saya hanya $250rb/tahun. Bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di City Garden New York , penghasilan $ 250rb/tahun tidaklah cukup.
Dengan kerendahan hati, saya ingin menanyakan:
- dimana para lajang2 kaya hang out?
- kisaran umur berapa yang harus saya cari?
- kenapa kebanyakan istri dari orang2 kaya hanya berpenampilan standar?
- saya pernah bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi mereka bisa menikahi pria kaya?
- bagaimana, anda memutuskan, siapa yang bisa menjadi istrimu, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?
ttd.
Si Cantik
Inilah balasan dari seorang pria yang bekerja di Finansial Wall Street :
Saya telah membaca surat mu dengan semangat. saya rasa banyak gadis2 di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. ijinkan saya untuk menganalisa situasi mu sebagai seorang profesional. Pendapatan tahunan saya lebih dari $500rb, sesuai syaratmu, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya main2 di sini. dari sisi seorang bisnis, merupakan keputusan salah untuk menikahimu. jawabannya mudah saja, saya coba jelaskan, coba tempatkan “kecantikan” dan “uang” bersisian, dimana anda mencoba menukar kecantikan dengan uang: pihak A menyediakan kecantikan, dan pihak B membayar untuk itu, hal yg masuk akal. tapi ada masalah disini, kecantikan anda akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus. faktanya, pendapatan saya mungkin akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi anda tidak akan bertambah cantik tahun demi tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat, dan anda adalah aset yang akan menyusut. bukan hanya penyusutan normal, tapi penyusutan eksponensial.
Jika hanya (kecantikan) itu aset anda, nilai anda akan sangat mengkhawatirkan 10 tahun mendatang. dari aturan yg kita gunakan di Wall Street, setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan anda juga merupakan posisi tukar. jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan adalah ide buruk untuk menyimpan dalam jangka lama, seperti pernikahan yang anda inginkan. mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan di jual atau “disewakan.” Siapa saja yang mempunyai penghasilan tahunan $500rb, jelas bukan orang bodoh, kami hanya mau berkencan dengan anda, tapi tidak akan menikahi anda.
Saya akan menyarankan agar anda lupakan saja untuk mencari cara menikahi orang kaya. Lebih baik anda menjadikan diri anda orang kaya dengan pendapatan $500rb/tahun. Ini kesempatan yang jauh lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. mudah2an balasan ini dapat membantu. Jika anda tertarik untuk servis “sewa pinjam,” hubungi saya.
ttd,
J.P. Morgan

Somehow true

Sumber : dari http://tyaluvcottoncandy.tumblr.com/post/7235780874/jawaban-j-p-morgan-untuk-cewek-matre-yang-mencari-pria dari  http://www.dunia-galang.co.cc/2011/06/inilah-jawaban-jp-morgan-untuk-cewek.html#ixzz1RAHHkqcw

Senin, 05 September 2011

#ceritahijab Dwi Mustika Handayani

Bismillah, kemaren adalah hijab day sedunia. Saya menyimak timeline saya banyak hashtag #ceritahijab disana, saya memang tidak membacanya satu per satu, tetaoi saya ingin berbagi #ceritahijab saya disini.


Awalnya, memang, saya memakainya karena terpaksa. Jangan bayangkan seorang anak kecil uyang menangis ketika disuruh mengenakan jilbab. Karena memang bukan seperti itu, Sejak kecil, bahkan sejak saya belum bisa bicara, ibu saya selalu memakaikan jilbab di kepala mungil saya di berbagai kesempatan. Sampai akhirnya, ya seperti itulah makna berpakaian yang saya mengerti.


Saya disekolahkan di TK Islam, yang membuat saya bertahan dengan jilbab mungil saya yang hanya dikaretkan ke belakang kepala saya. Namanya juga anak kecil, saya hanya menggunakannya saat bepergian, tapi ketika bermain di lingkungan rumah, bahkan saya hanya menggunakan celana pendek dan kaos pendek. Jilbab saya masih buka tutup seperti polisi menangani kemacetan di Malangbong dan Tasikmalaya.

Sampai pada suatu hari, saya ingin lepas jilbab. 
Saat itu saya berada di bangku kelas 3 SD.
Padahal pada usia itu, saya sudah belajar menggunakan jilbab segi empat. Tapi saya memaksa ibu saya agar mengizinkan saya melepas jilbab.
Kalau mengingat alasannya, lucu sebenarnya. Saya ingin melepas jilbab karena..beberapa teman saya mengatakan bahwa saya lebih cantik kalau melepas jilbab. Mereka menyukai rambut saya. Dan seorang anak laki-laki, yang saat itu seringkali diledekin sama saya, mengaku pada temanku dia menyukai saya karena sempat melihat saya tidak memakai jilbab ketika bermain di halaman belakang rumah. Aneh ya.

"Bu, tika mau ke sekolah gapake jilbab dong, sekali.......aja", rengekku pada ibu
"Loh..loh..kenapa? bukannya tika suka pake jilbab?", tanyanya
"Iya tika suka, tapi kata temen-temen tika, tika lebih cantik kalo ga pake jilbab", saya berargumen
"Orang yang cantik, kalau memakai jilbab, lebih cantik di mata Allah..", jelas ibu
"Tapi kan sekali aja buu, boleh yaaa?", paksaku
"Yasudah, tapi kapan kapan ya...", jawabnya akhirnya
"HORE!" saya melonjak kegirangan


Tapi ternyata saya tidak benar-benar melakukannya. Saya memang mudah melupakan sesuatu. Seandainya pun saya ingat, ibu saya selalu menjawab "kapan kapan" atau "nanti saja". Saya menganggap itu sebagai ya, tapi nanti. Sehingga saya mungkin lelah bertanya.

Sampai akhirnya saya menyelesaikan studi saya di bangku sekolah dasar dan meneruskan ke SMP saya yang Boarding School dan memiliki pendidikan agama kuat. Saya makin terbiasa menggunakan jilbab. Bahkan di sekolah saya waktu itu, panjangnya jilbab ditentukan. Saya tidak keberatan memakai jilbab seperti teman-teman saya yang lain yang mengaku kegerahan karena baru memakai jilbab ketika memasuki pesantren ini.
Dan saya lulus dari SMP tersebut, dan masih mengenakan jilbab saya sampai saat ini.

Tiba tiba saya ingat tentang permintaan saya kepada ibu ketika saya kelas dua dahulu. Saya menagihnya ketika saya sudah menduduki bangku SMA. Saya bertanya sambil bercanda

"Bu, mana dulu katanya tika boleh gapake jilbab sehari?", todongku
"Masih mau ? Yaudah sana kalau berani", sahutnya
saya cuma nyengir.....

Ibu saya akhirnya bercerita betapa beliau dahulu sangat bingung ketika saya meminta hal itu, katanya, beliau takut kalau diizinkan saya malah keterusan, tapi beliau juga khawatir kalau dilarang, takutnya saya malah nekad. AKhirnya beliau putuskan untuk menjawab seperti itu, sampai pada saatnya saya paham sendiri tentang hukumnya.

Terkadang saya sempat berpikir...seandainya rambut bukan aurat. hahaha Astaghfirullah.

Eh sebenarnya mungkin yg daritadi saya bicarakan adalah kerudung, bukan jilbab, karena maknanya sesungghnya berbeda. Tapi saya dari dulu bilangnya jilbab. Yaudah maafin aja yaa hehe.

Semoga saya bisa berjilbab lebih baik lagi ke depannya, amin.

Susah, serius. Rasanya masih senang menggunakan celana jeans yang skinny karena saya terlihat lebih tinggi, rasanya masih senang menggunakan baju macam-macam. Bahkan kalau pesta, saya pernah menggunakan legging beberapa kali. Saya cuma pakai rok kalau mood saja -,- Hahaha.
Bantu anak keras kepala ini ya :P

ini #ceritahijab ku, mana ceritamu ?

Sabtu, 03 September 2011

Ucapan Hari Raya

bismillah.
Banyak banget ya versi versi ucapan Hari Raya Idul Fitri, ada yang membuat puisi, pantun, kata-kata mutiara..sampai yang to the point mengucap maaf atas kesalahan. Yah, semuanya sama menurut saya, sama sama meminta maaf agar benar - benar terlahir kembali di hari Idul Fitri, dan meningkatkan ketaqwaan pada Allah swt untuk seterusnya..

Ada satu ucapan yang paling saya suka, dari ibu.


Jika Allah mencintai seseorang, Allah akan mengujinya
Jika ia sabar, Allah akan memilihnya
Jika ia ridha, Allah akan menyucikannya
Jika kita rasakan beratnya kaki menapak dan letihnya bersabar...itulah indikasi jawaban dari pertanyaan mengapa perjuangan itu pahit ?
Karena surga itu manis
Janganlah meminta Allah untuk meringankan beban, tapi mintalah Allah untuk menguatkan pundakmu
Dalam kesakitan teruji kesabaran..
Dalam perjuangan teruji keikhlasan...



well, Selamat Lebaran semuanya
IED MUBAROK
mohon maaf lahir dan bathin, taqabalallahu minna wa minkum :)

Sabtu, 25 Juni 2011

the blogmistress is 18

Dwi Mustika Handayani, penulis blog ini, telah menginjak usia delapan belas. Dua hari yang lalu, Kamis, 23 Juni 2011.


Ah, delapan belas. Ternyata saya bertambah tua, seiring berjalannya waktu, saya harap kedewasaan saya pun berjalan seiring dengan bertambahnya usia saya. Amin.

Tahun ini, sedikit berbeda. Ketika saya dahulu biasanya menunggu nunggu datangnya tanggal ini, bahkan sampai menjaga mata saya tetap terjaga sampai lewat tengah malam. Sungguh lucu ketika saya mengingat, saya menyengajakan diri tidur terlalu larut untuk sekadar mengucap “Selamat Ulang Tahun, Tika” lalu kemudian tidur dan bukannya memperpanjang usia dengan memanjatkan syukur kepada Dia yang telah memberi nafas dan denyut nadi sedemikian banyak, atas segala kenikmatan yang telah Dia berikan selama saya menjalani hidup saya. Ketika saya, menereka – nerka siapa yang akan mengucap selamat pertama kali, berharap seseorang mengingat tanggal ini, dan bahkan menerka hadiah apa saja yang akan saya dapatkan. Luar biasa ya saya, betapa saya dahulu terlalu mengistiwekan tanggal ini.

22 Juni 2011, saya terlelap tidur, kira kira pukul sembilan malam dengan hp ternonaktifkan. Saya meninggalkan sesorang yang saat itu sedang SMS-an sama saya, menghiraukan semua panggilan masuk. Saya kelelahan, pada hari itu.

Ketika pada akhirnya saya terbangun pada dini hari, dan memasak makanan untuk saya sahur, kebetulan hari itu hari kamis. Semua rasanya masih biasa. Nasi abon itu rasanya masih biasa. Pagi itu dingin seperti biasa. Sampai saya sadar tanggal itu adalah tanggal kelahiran saya, sampai saya sadar, bahwa saya hari itu, telah bertambah tua.

Saya mendapatkan beberapa pesan di kotak masuk saya. Okelah jujur saja, saya masih menerka siapa yang pertama kali mengucap selamat kepada saya. Salah satunya dari seseorang. Saya tersenyum, namun sedikit pilu. Alasannya, aneh. Seperti mencampur semua jenis buah buahan, lalu diberi banyak rempah rempah bumbu dapur. Pokoknya aneh.

Setelah saya melihat jadwal kegiatan saya hari itu, yang ternyata cukup padat, saya memutuskan untuk kembali tidur. Tidur semalam tidak mampu rupanya memulihkan penat saya yang menumpuk. Sampai akhirnya seseorang, teman satu kosan saya mengetuk pintu. Saya beler. Saat itu sudah pukul setengah delapan pagi. Seharusnya saya ada pertemuan dengan klub cinematografi di kampus pada pukul delapan.

Saya membuka pintu.

LABBA ZAPPA DOO !

Disana berdiri Tari, Rara, dan Anka dengan Rara membawa kue ulang tahun dengan banyak lilin menancap di atasnya. Nyanyian selamat ulang tahun bergaung di lorong kosan. Dan saya teriak kaget. Jujur. Itu masih sangat pagi mengingat kelas baru ada pukul satu siang. Saya malu, masih bau, mata masih beler dan saya masih nampak lelah. Dan mereka merekam saya. Dengan kecepatan kuda saya melarikan diri saya ke westafel kamar mandi dan menyiram muka saya dengan air. Setidaknya lebih baik.

Setelah meniup lilin. Anka membalik kamera hp Rara dan berkata. “Penggrebekan Tika, selesai”

Lucu. Mereka teman – teman saya.

Rara memotong kue dan menyodorkan kepada saya. Saya galau setengah mati, saya sedang puasa. Tapi akhirnya saya memutuskan untuk membatalkan puasa saya. Saya tergoda juga untuk mencicipi kue ulang tahun dari mereka, saya juga merasa tidak tega dans angat berterima kasih dengan mereka yang telah mengupayakan cara seperti ini kepada saya. Anka, rumahnya jauh. Ia harus naik kereta dari Cawang. Saya tidak bisa membayangkan bagaimana dia bisa bangun dan datang ke kosan saya sepagi ini untuk hal ini. Padahal saya pun masih tertidur pulas saat itu.

Dan pagi itu, mungkin mereka yang telah menguapkan penat yang semalam terasa, membawa sumringah pada wajah saya. Pagi itu, saya langsung bolos klub cinematografi. Pagi itu, kita langsung menuju ke McDonald Depok Mall, mumpung masih menu breakfast. Kami bercerita banyak, tertawa banyak, menggila banyak seperti orang bodoh. Kami terlihat bodoh ketika makan, terlihat bodoh sebelum makan, dan terlihat bodoh sesudah makan. Kira kira satu setengah jam lamanya kami disana, berceloteh tentang apapun yang lucu dan menyebalkan di dunia ini, ketika pada saat itu, toko – toko lain di Depok Mall belum mulai buka.

Jadwal hari itu pun mengalir begitu saja seperti hari hari sebelumnya. Latihan saman, dilanjutkan dengan kelas kimia organik, lalu kelas fisika modern.

Malamnya ibu dan ayah saya datang ke depok untuk sekadar makan malam bersama. Agak lucu ya sebenarnya, saya telah delapan belas tahun, tapi ibu dan bapak saya masih seperti ketika saya lima belas tahun. Ibu saya, dari kantornya di daerah thamrin, langsung naik kereta ke Depok. Ayah saya, mengemudi mobil dari rumah. Dan saya, mengojek dari kosan. Kami bertemu di halte Pondok Cina. Dan makan malam keluarga berlangsung, seperti biasanya.



Dan malam harinya, sesorang membuat suatu tulisan di blog yang sangat menyenangkan sekaligus menjengkelkan. this page Arfanizar, dia teman saya yang menyebalkan, tetapi sangat baik.

Dan saya tidur hari itu dengan senyum. Lagi lagi kelelahan.

Dan bantal, guling, boneka teddy, panda, dan kasur saya, terasa jauh lebih empuk. Suara-suara malam pun bersahutan mengantar saya masuk ke dalam mimpi mimpi saya.

Semoga esok selalu lebih baik.

Itu ceritaku, mana cerita kamu ?

Kamis, 23 Desember 2010

accel 2 is the way sooooo unique

bismillah .

Sederhana saja. Akselerasi SMAN 2 Tangerang Selatan angkatan 2 disesakkan oleh 26 kepala yang masing masing, menurut saya, berbeda satu sama lain.26 orang luar biasa dalam hidup saya yang membuat saya selalu ingin kembali ke sekolah menengah . Ah, hal hal absurd yang terjadi di dalamnya memang selalu membuat rindu ketika saya mengingat mereka dalam bayangan, ketika jenuh dengan segala paper dan jurnal laporan yang membuat tangan kejang dan ketika kamar sempit saya di lotus terasa terlalu sepi. Kalau saja saya memiliki pembalik waktu milik hermione, tangan saya pasti sudah sangat gatal untuk memutarnya.

Kelas akselerasi, ruangannya tidak persegi, tidak persegi panjang, ruangannya aneh, sempit dan cukup sesak untuk ditempati 1024 siswa (ada satu orang yang dihitung 400, satu lagi dihitung 600, dan kita tidak jahat :p) yang beraktivitas. Aktivitasnya ? apa saja.

Mulanya kita hanya bermain kartu di kelas dengan membuat barisan meja tidak beraturan, atau bermain bola kaki di dalamnya . Sudah sangat biasa melihat pemandangan ini, apalagi anak laki-laki yang gemar memantul2kan bola dengan kakinya sebelum bola menyentuh nama. Entah apa namanya kalau tidak salah juggling, atau jaggling, entahlah, saya tidak tahu tulisannya . Saya tidak begitu mengerti bola. Bahkan tidak hanya anak laki-laki yang bermain ini, anak anak perempuan yang merupakan kaum minoritas di kelas itu pun tidak mau kalah, mereka juga senang memanfaatkan waktu lengang ketika para adam shalat jumat untuk bermain bola walau bola nya mental kemana mana dan tidak terarah. Peduli apa, kami hanya bersenang-senang melepaskan lelah dan penat dengan beban sebagai siswa akselerasi.

Tak hanya itu saja, permainan kami berubah seiring berjalannya waktu. Kami tak lagi hanya bermain bola, kini kami punya bola yang lonjong seperti kepala arnold . Ruang kelas kami memang luar biasa multifungsi . Walau seringkali guru mengeluh karena susunan meja jadi meliuk liuk, walau lampu pecah dan pintu kelas rusak, kami bahagia :D

Bahkan teman sekelas membeli sepasang joystick untuk dipasangkan di komputer, sehingga media pembelajaran terasa semakin sempurna. Kami seringkali belajar untuk menggiring bola secara virtual di dalam komputer, berkompetisi. Baiklah cukup basa basinya, kami menggunakan komputer untuk bermain berbagai macam game, terutama PES. HAHAHA. Bahkan beberapa guru sudah hapal kebiasaan kami, Ada guru yang taat pada aturan kemudian secara tiba2 mematikan komputer yang hanya kami matikan monitornya karena masih tersimpan game yang dimainkan. Dan eluhan mengerang terdengar dari bangku belakang. Ketika sang guru mulai mendelikan suatu isyarat, kami berkelit seolah tidak terjadi apa apa. Namun, beberapa guru justru ikut bermain, bahkan ada guru yang mengawas ujian sambil bermain tinul. kau tau tinul game ? permainan untuk memasang2an kotak bergambar sama, namun maksimal garis yang digunakan adakah tiga kali tarikan garis. Saya seringkali bermain ini, tapi saya tidak semaster fakhrie atau denis, mata saya pusing melihat banyak gambar di monitor.

Di penghujung masa studi kami di SMAN 2 Tangerang Selatan, kami, lagi lagi menyulap empat buah meja, satu buah tongkat, dan beberapa tumpuk buku menjadi satu set meja tenis .

Sungguh ajaib .

Minggu, 12 Desember 2010

Segenggam Cinta Yang Sempurna (versi luthfi)

it's not my writing .
Muhammad Luthfi's note :


agak cangung pas buat note tentang cinta
udah berapa bulan ini agak anti ma kata ini, entah kenapa lagi pengen aja buat note ini, semoga berguna
tentang segenggam cinta yang sempurna
-suatu malam , gua nulis kalimat kalimat ini.
cinta itu tentang menerima, memahami, menjaga, melepas, dan memaafkan.
-mungkin bisa lebih dalam, tapi biarkan kita bahas yang dangkal biarkan kali ini kita lihat permukaannya saja, dengannya kita bisa lihat refleksi diri kita, dan berkaca sampai mana kita

biarkan sekali ini saja, kita melepas ego, dan berkaca pada hal yang selama ini kita merasa memegangnya, berkaca pada cinta yang sempurna

mari sekali ini kita sama sama belajar tentang cinta,
karena hidup ini sudah penuh dengan kegilaan, tidakkah kita khawatir, seperti semua org khawair, ketika cinta tak lagi ramah bagi pecinta, ketika cinta hanya sebagai topeng, ketika maknanya tak lagi sakral, dan semua orang melecehkan cinta dengan penghianatan, kebohongan, apapun

dan cintapun hancur, seiring tangis, pilu, kecewa, rapuh, retak

dan cinta pun akhirnya , tak lagi sempurna

didedikesikan untuk para malaikat yang sayapnya patah. karena penghianatan atau apapun
mari kita pahami cinta ini agar tak perlu lagi ada sayap sayap patah di manapun dia berada... bagi dia yang ku cinta, siapapun, dimanapun.

jika hatimu merasa pilu ketika kekasihmu menuntutmu dan memaksamu jadi orang lain, sadarkan ia, cintanya belum menerima, cintanya masih belum sempurna. jadikan dirimu hanya sebagai dirimu bukan orang lain.namun sebelumnya terimalah ia apa adanya.

jika hatimu merasa sakit ketika keputusanmu tidaklah penting untuk dia, ketika perasaanmu belum menjadi perasaannya. sadarkan dia cintanya belum memahami, cintanya belum sempurna. bangun hanya jka kalian sama sama berdiri, terbang hanya ketika kalian berdua bersama. tapi ingat, cinta juga memahami, pahami dulu ia dengan kesalahannya, berikan lagi ia kesempatan dan kembali berjalan sejajar.

jika hatimu remuk ketika ia berpaling, beritahu ia cintanya belum menjaga, cintanya tak sempurna, perbaiki cintanya sebelum memulai kisah cinta, agar kisahnya tak berakhir dengan air mata. tapi jangan kau juga merusak cintamu, ihklaskan ia, biarkan cinta mu tumbuh lebih sempurna, karena kau berharga.

jika ia kembali mengejarmu, ketika kau tak lagi bisa bersama, beritahu ia cintanya masih belum melepas, cintanya belum sempurna. melepas meberi ruang untuk kita agar bisa tumbuh dan berkembang, memulihkan luka yang tadi terbuat, beritahu ia perbaiki cintanya, agar tak perlu lagi ada sayap patah lainnya

jika kau lelah di sakiti, di khianati, lepaskan ia , tapi biarkan cintamu tumbuh lebih sempurna, maafkan ia, biarkan cintamu tumbuh seiring engkau menerima, memahami, menjaga, melepas, dan memaafkan. agar ia kini membentuk sebuah bentuk yang indah, sebuah masterpeice kesabaran dan kedewasaan hidup, sebuah cinta yang utuh dan sempurna.

mari kita sama sama belajar, agar ta perlu lagi keluar kalimat kasar, karena cinta yang tak sempurna.
sempurnaan ia, lalu gengamlah, lihat kini kau punya
segenggam cinta yang sempurna. ( versi luthfi)
xxx

Senin, 19 Juli 2010

got some views (japan, dec, 3 - 17, 2009)

bismillah .

all taken by me with my canon 1000d
no editing except additional address on each photo
and resizing it from 3888 x 2592 into 1500 x 1000 kan biar gampang ngaplotnya gitu
(ga penting dah tik tik :p)

SHIBUYA !!
YOU MUST HAVE KNOWN IT .

the city view of yokohama (kayanya sih)
taken from hikawamaru - ship museum in a ship (ngomong apa sih ini gua)


imperial palace .
well we couldn't pass thru the gate coz only people concerned allowed .

tokyo bay .
could you see the liberty and rainbow bridge there ?
it's cooler at night :)

view of tokyo bay, taken from the stairs at odaiba supermall .

sunset at tokyo bay .
hey it's sammy there . and i bet, that is Will's arm .

tokyo tower uyeaaah !
it looks awesome .
and it would be damn pretty cool at night :)

peace memorial park - hiroshima

this is the peace monument of nuclear bombing on Hiroshima
a cemetery to respect the victims .

this is the river . if im not mistaken, i was on the T shape bridge .
fyi, this T shape bridge was the target where the nuclear bomb dropped on August 6, 1945

the shrine on the sea - miyajima island :)
i love the clouds, even i dont know the name, but it is fabulous !!

jadi pas di miyajima itu ada yang nikahan , gatau namanya siapa , yaiyalah kan ga kenalan .
jadi banyak beginian seliweran digantung gantung .

this is the city view cross the sea .
taken from miyajima island .

miyajima island port (harbor)
lupa ini gua motonya dari mananya :p

you'll see this view if you walk around kinkaku - ji, the golden pavillion



the golden pavillion - kinkaku ji
i love the reflection on the pond :)

pond at kiyamizu dera
disini ujan dan karena lagi winter dingin gitu jadi lensanya berembun :P

apple blossom road near my house .
my okaasan said that it would be very beautiful in spring .
eeew, i wish could stay longer there .


what a peaceful country side !
i love this village .

japan is so damn beautiful,
i miss japan, i miss jenesys, i miss my host family :D

i hope I can go there soon :D


Kamis, 15 Juli 2010

awan angka tujuh itu mengingatkanku pada kalian

bismillah ..


kota tua, 13 juni 2010

kalian lihat awas di atas sana ?

siang itu panas sekali kawan, saya sedang menunggu teman teman yang lagi bertanding street futsal dalam kejuaraan nike cup 2010 .

saya menengadahkan kepala, hanya berniat mencari matahari dan mengetahui sejauh mana siang tiba, tapi saya mendapatkan lebih dari yang saya cari . saya melihat awan cantik itu, jelas sekali bukan bahwa awan itu membentuk angka tujuh ?
dan saya langsung teringat sama kalian, the republic of seven .
saat itu saya berjanji pada diri saya untuk membuat sebuah post tentang ini : D

hai, drouszth, apa kabar kalian ?
dulu saat kita bertemu, kita masih kekanak kanakan sekali, apakah sekarang sudah beda ?
apakah kalian menjadi lebih dewasa seiring berjalannya waktu ? ah, saya tidak tau . tapi saya pikir, kalau kita berjumpa lagi suatu saat, kita tak ubahnya seperti anak smp yang gemar berceloteh . berani taruhan, tapi saya tidak mau kan dosa :)

hai thalibah .. ingat tidak ?

saat kita baru pertama kali masuk asrama di NFBS tercinta, saat itu kita masih merasa sendiri, masih merasa jenuh dengan rutinitas yang seperti padat dan kontinu, tapi kemudian, saat kita semakin erat, rutinitas itu tidak lagi menjemukan, karena selalu saja ada hal hal menyenangkan yang bisa kita lakukan .

saat waktu mulai berjalan, beberapa dari kita sudah mulai berprestasi, kita sudah mulai membantu satu sama lain, saling mendukung dan memberi semangat .
ingat sekali rasanya waktu saya dan erni belajar klasifikasi makhluk hidup sampai larut malam, tapi ternyata usth tyas tidak setega itu memberi kita banyak soal ttg kl
asifikasi . juga ingat belajar matematika sama dina r, sampai saya ga bisa konsen lagi dan pikirannya kemana mana, dina bilang “kayanya kamu udah cape deh, besok pagi aja belajar lagi”

setahun kita disana, dan kita mulai nakal ya thalibah, saat itu .
mulai melanggar peraturan, tidak lagi anak lugu sewaktu kelas tujuh yang takut di-iqab . saat kita kelas delapan, kita mulai mencoba, tentu saja, kita masih lugu saat itu, kita hanya mencoba coba apa yang inginkita lakukan, wajar sepertinya untuk usia remaja awal .
saya juga ingat, saya pernah diskors sehari penuh menggantikan tugas pegawai dapur, karena saya alpa shalat subuh ke masjid 4 kali dalam sebulan . ya, banyak dari kita mulai mengecap hukuman – hukuman disana, kita menggerutu, tentu saja . tapi saat sekarang saya keluar dari -- kebanyakan teman teman bilang -- “penjara suci” tersebut, rasanya puas kita telah menjalani semua hukuman – hukuman itu, ternyata saya mampu. saya telah ditempa dengan pembelajaran dan pendidikan . ya, semuanya, adalah pembelajaram, bukan begitu ?




dan akhirnya, tinggal setahun sisa waktu kita di sana .
tapi tahun ini adalah tahun yang lebih berat, dengan waktu belajar efektif yang sebentar, sementara banyak sekali tambahan bimbel dari sekolah, yang saya ingat sekali bahwa tidak ada hari kosong selain hari rabu dan jumat .
kita mulai serius, kita bersama sama akan menghadapi sebuah ujian hidup. dan sejak awal kita telah bertekad bahwa kita semua harus lulus dalam ujian, seluruhnya .
kita mulai mendukung satu sama lain, membantu dalam belajar, mendorong motivasi dan mental . awalnya kita ragu, ujian itu terasa begitu besar untuk kita saat masih smp, tapi kita punya kemauan, punya tekad, dan usaha .
bahkan sampai malam kita berkutat dengan buku, ingat itu teman teman ?
kita membawa buku kemana pun, mengerjakan soal soal di waktu luang, antara jeda shalat maghrib dan isya, setelah shalat subuh ... melelahkan memang saat itu .
tapi kawan, lihat hasilnya, kita berhasil kan ? ya kawan, kita lulus semuanya, dengan rata rata yang melebihi target .

sampai inilah saatnya kita harus berpisah .
kita berhasil melalui semuanya, waktu kita kelas satu, kita bertanya tanya apakah kita bisa kuat menjalani 3 tahun di NFBS, tapi lihat kan, kita bisa .
jalan yang kita ambil berbeda beda, tangis haru dan bahagia membuncah pada hari itu dalam lautan putih ungu . tipa kita tau, bahwa kita selalu satu, kawan :)
satu yang selalu diingatkan para ustadz dan ustadzah, “tetep istiqamah, nak ..”

aduh, saya jadi rindu sama kalian .

rindu medorong dorong panci nasi penanting yang memang berat sekali kalau dibawa tangan .
rindu dibangunkan pagi untuk shalat ke masjid .
rindu kumpul di RSG . mendengarkan ustadzah, atau mempersiapkan LA .
rindu bermain di bawah hujan yang menyenangkan .
rindu turun ke bawah, makan bakso sambil melihat danau .
rindu bertanya tanya kapan ke bengkel dan ke lab bahasa .
rindu piket asrama dan kamar , padahal waktu disana, rasanya malas sekali .
rindu belajar malam di masjid dan mendapat durian jatuh .
rindu almatsurat maghrib, dan almatsurat shubuh, , meski saya sering terkantuk kantuk .
rindu mandi sebelum shubuh yang menyegarkan .
rindu suasana pagi yang berisik, yang masing masing sibuk dengan urusan sendiri .
rindu dengan nasyid yang diputar di asrama pada pagi dan sore .
rindu bernyanyi dan menari pada malam LA dan menuliskan miss post .
rindu semuanya, semuanya .
bahkan rindu berlarian ke masjid .
dan masih banyak kerinduan yang tidak sempat tertuliskan .

ah, ternyata NFBS dan drouszth itu ngangenin ya :)

dan ya, ada lebih dari 1000 alasan kenapa para orang tua memasukkan anaknya ke NFBS.

Selasa, 13 Juli 2010

Dear Seth, Your dad does really love you :)

bismillah :)
sampe nangis bacanya, betapa besar kasih sayang seorang ayah
.

image source here
Dear Seth,

You’re only three years old, and at this point in your life you can’t read, much less understand what I’m going to try to tell you in this letter. But I’ve been thinking a lot about the life that you have ahead of you, about my life so far as I reflect on what I’ve learned, and about my role as a dad in trying to prepare you for the trials that you will face in the coming years.

You won’t be able to understand this letter today, but someday, when you’re ready, I hope you will find some wisdom and value in what I share with you.

You are young, and life has yet to take its toll on you, to throw disappointments and heartaches and loneliness and struggles and pain into your path. You have not been worn down yet by long hours of thankless work, by the slings and arrows of everyday life.

For this, be thankful. You are at a wonderful stage of life. You have many wonderful stages of life still to come, but they are not without their costs and perils.
I hope to help you along your path by sharing some of the best of what I’ve learned. As with any advice, take it with a grain of salt. What works for me might not work for you.

Life Can Be Cruel

There will be people in your life who won’t be very nice. They’ll tease you because you’re different, or for no good reason. They might try to bully you or hurt you.

There’s not much you can do about these people except to learn to deal with them, and learn to choose friends who are kind to you, who actually care about you, who make you feel good about yourself. When you find friends like this, hold on to them, treasure them, spend time with them, be kind to them, love them.

There will be times when you are met with disappointment instead of success. Life won’t always turn out the way you want. This is just another thing you’ll have to learn to deal with. But instead of letting these things get you down, push on. Accept disappointment and learn to persevere, to pursue your dreams despite pitfalls. Learn to turn negatives into positives, and you’ll do much better in life.

You will also face heartbreak and abandonment by those you love. I hope you don’t have to face this too much, but it happens. Again, not much you can do but to heal, and to move on with your life. Let these pains become stepping stones to better things in life, and learn to use them to make you stronger.

But Be Open to Life Anyway

Yes, you’ll find cruelty and suffering in your journey through life … but don’t let that close you to new things. Don’t retreat from life, don’t hide or wall yourself off. Be open to new things, new experiences, new people.

You might get your heart broken 10 times, but find the most wonderful woman the 11th time. If you shut yourself off from love, you’ll miss out on that woman, and the happiest times of your life.

You might get teased and bullied and hurt by people you meet … and then after meeting dozens of jerks, find a true friend. If you close yourself off to new people, and don’t open your heart to them, you’ll avoid pain … but also lose out on meeting some incredible people, who will be there during the toughest times of your life and create some of the best times of your life.

You will fail many times but if you allow that to stop you from trying, you will miss out on the amazing feeling of success once you reach new heights with your accomplishments. Failure is a stepping stone to success.

Life Isn’t a Competition

You will meet many people who will try to outdo you, in school, in college, at work. They’ll try to have nicer cars, bigger houses, nicer clothes, cooler gadgets. To them, life is a competition — they have to do better than their peers to be happy.

Here’s a secret: life isn’t a competition. It’s a journey. If you spend that journey always trying to impress others, to outdo others, you’re wasting your journey. Instead, learn to enjoy the journey. Make it a journey of happiness, of constant learning, of continual improvement, of love.

Don’t worry about having a nicer car or house or anything material, or even a better-paying job. None of that matters a whit, and none of it will make you happier. You’ll acquire these things and then only want more. Instead, learn to be satisfied with having enough — and then use the time you would have wasted trying to earn money to buy those things … use that time doing things you love.

Find your passion, and pursue it doggedly. Don’t settle for a job that pays the bills. Life is too short to waste on a job you hate.

Love Should Be Your Rule

If there’s a single word you should live your life by, it should be this: Love. It might sound corny, I know … but trust me, there’s no better rule in life.

Some would live by the rule of success. Their lives will be stressful, unhappy and shallow.
Others would live by the rule of selfishness — putting their needs above those of others. They will live lonely lives, and will also be unhappy.
Still others will live by the rule of righteousness — trying to show the right path, and admonishing anyone who doesn’t live by that path. They are concerned with others, but in a negative way, and in the end will only have their own righteousness to live with, and that’s a horrible companion.

Live your life by the rule of love. Love your spouse, your children, your parents, your friends, with all of your heart. Give to them what they need, and show them not cruelty nor disapproval nor coldness nor disappointment, but only love. Open your soul to them.
Love not only your loved ones, but your neighbors … your coworkers … strangers … your brothers and sisters in humanity. Offer anyone you meet a smile, a kind word, a kind gesture, a helping hand.

Love not only neighbors and strangers … but your enemy. The person who is cruelest to you, who has been unkind to you … love him. He is a tortured soul, and most in need of your love.
And most of all, love yourself. While others may criticize you, learn not to be so hard on yourself, to think that you’re ugly or dumb or unworthy of love … but to think instead that you are a wonderful human being, worthy of happiness and love … and learn to love yourself for who you are.

Finally, know that I love you and always will. You are starting out on a weird, scary, daunting, but ultimately incredibly wonderful journey, and I will be there for you when I can. Godspeed.

Love,
Your Dad


as written on khonsa's blog .

Selasa, 18 Mei 2010

akan ada masa ketika ...


bismillah
akan ada masa, ketika kita sibuk mencari warna dan memadu padankan busana .
dan ketika yang lain sibuk mencari setelan yang cocok di tubuhnya .

akan ada masa, ketika kita mencari apa yang cukup layak digunakan sebagai alat menjejak .
dan yang lain mungkin mengilap sepatunya agar tampak mengilat dan bersih .

akan ada masa, ketika kita berbaris beriringan dengan busana warna warni dengan hak hak tinggi .
dan yang lain berdiri dengan gagah mengenakan setelan jas rapi dan keren .

akan ada masa, ketika seseorang berbicara di depan ribuan pengunjung .
tentang perjalanan singkat yang hanya seperti mimpi tadi malam .

akan ada masa, ketika mereka yang terkasih memeluk dan menangis haru menciumi kepala kita.
karena air mata seringkali menetes bukan karena kesedihan, melainkan kebahagiaan yang teramat sangat .

akan ada masa, ketika kita duduk pada deretan kursi hijau yang seragam .
berceloteh seperti anak kecil, untuk mungkin yang terakhir kalinya .

akan ada masa, ketika kita merasa gemetar nama kita bergaung .khidmat menggaungkan serenade keberhasilan dalam perjalanan mentari pergi dan kembali

akan ada masa, ketika kita berjalan berhati hati di atas karpet yang lebih tinggi .
dan menerima beberapa ons tambahan beban yang menggantung di leher .

akan ada masa, ketika terlihat terlalu banyak kilatan cahaya di sana dan di sini .
dengan orang orang yang berganti gaya dan berganti teman .
karena kita tidak tau lagi, kapan hal ini akan terulang .

akan ada masa, ketika kita menikmati segala jenis senandung dan gerakan gemulai di tempat yang lebih rendah .
karena bahkan esok, masing masing dari kita akan memulai hari yang sama sekali berbeda .

akan ada masa, ketika kita bertukar benda dengan saabat tersayang .
karena mungkin hanya itulah benda yang akan menjadi penghubung satu sama lain .
entah untuk berapa taun lagi .

akan ada masa, ketika pelukan kita terasa terlalu erat hingga tak terlepaskan .
akan ada masa, ketika genggaman jemari kita bersilang – silangan .
karena orang yang sama akan berjalan ke arah yang berbeda kemana kaki – kaki mereka menjejak, kemana angin menghempas, dan kemana nasib berlabuh .

akan ada masa, ketika ruh akan membawa jasad yang dinaunginya pergi melanjutkan perjalanan .
karena perjalanan kita bersama tidak lebih dari mimpi tadi malam, yang terus teringat ketika kita terbangun dalam hangatnya sinar mentari pertama yang menyusup dari gorden yang kemerahan .

dan burung burung bernyanyi kicauan pagi yang merdu .

dan ya, hidup masih panjang, kita baru saja mengawali hari .



terdedikasikan untuk semua teman teman akselerasi
XII IPA 8,

sincerely,



i.m gonna miss you .

oh no, i miss you already