Tampilkan postingan dengan label experiences. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label experiences. Tampilkan semua postingan
Rabu, 10 Oktober 2012
Kamis, 23 Desember 2010
accel 2 is the way sooooo unique
bismillah .

Sederhana saja. Akselerasi SMAN 2 Tangerang Selatan angkatan 2 disesakkan oleh 26 kepala yang masing masing, menurut saya, berbeda satu sama lain.26 orang luar biasa dalam hidup saya yang membuat saya selalu ingin kembali ke sekolah menengah . Ah, hal hal absurd yang terjadi di dalamnya memang selalu membuat rindu ketika saya mengingat mereka dalam bayangan, ketika jenuh dengan segala paper dan jurnal laporan yang membuat tangan kejang dan ketika kamar sempit saya di lotus terasa terlalu sepi. Kalau saja saya memiliki pembalik waktu milik hermione, tangan saya pasti sudah sangat gatal untuk memutarnya.
Kelas akselerasi, ruangannya tidak persegi, tidak persegi panjang, ruangannya aneh, sempit dan cukup sesak untuk ditempati 1024 siswa (ada satu orang yang dihitung 400, satu lagi dihitung 600, dan kita tidak jahat :p) yang beraktivitas. Aktivitasnya ? apa saja.
Mulanya kita hanya bermain kartu di kelas dengan membuat barisan meja tidak beraturan, atau bermain bola kaki di dalamnya . Sudah sangat biasa melihat pemandangan ini, apalagi anak laki-laki yang gemar memantul2kan bola dengan kakinya sebelum bola menyentuh nama. Entah apa namanya kalau tidak salah juggling, atau jaggling, entahlah, saya tidak tahu tulisannya . Saya tidak begitu mengerti bola. Bahkan tidak hanya anak laki-laki yang bermain ini, anak anak perempuan yang merupakan kaum minoritas di kelas itu pun tidak mau kalah, mereka juga senang memanfaatkan waktu lengang ketika para adam shalat jumat untuk bermain bola walau bola nya mental kemana mana dan tidak terarah. Peduli apa, kami hanya bersenang-senang melepaskan lelah dan penat dengan beban sebagai siswa akselerasi.
Tak hanya itu saja, permainan kami berubah seiring berjalannya waktu. Kami tak lagi hanya bermain bola, kini kami punya bola yang lonjong seperti kepala arnold . Ruang kelas kami memang luar biasa multifungsi . Walau seringkali guru mengeluh karena susunan meja jadi meliuk liuk, walau lampu pecah dan pintu kelas rusak, kami bahagia :D
Bahkan teman sekelas membeli sepasang joystick untuk dipasangkan di komputer, sehingga media pembelajaran terasa semakin sempurna. Kami seringkali belajar untuk menggiring bola secara virtual di dalam komputer, berkompetisi. Baiklah cukup basa basinya, kami menggunakan komputer untuk bermain berbagai macam game, terutama PES. HAHAHA. Bahkan beberapa guru sudah hapal kebiasaan kami, Ada guru yang taat pada aturan kemudian secara tiba2 mematikan komputer yang hanya kami matikan monitornya karena masih tersimpan game yang dimainkan. Dan eluhan mengerang terdengar dari bangku belakang. Ketika sang guru mulai mendelikan suatu isyarat, kami berkelit seolah tidak terjadi apa apa. Namun, beberapa guru justru ikut bermain, bahkan ada guru yang mengawas ujian sambil bermain tinul. kau tau tinul game ? permainan untuk memasang2an kotak bergambar sama, namun maksimal garis yang digunakan adakah tiga kali tarikan garis. Saya seringkali bermain ini, tapi saya tidak semaster fakhrie atau denis, mata saya pusing melihat banyak gambar di monitor.
Di penghujung masa studi kami di SMAN 2 Tangerang Selatan, kami, lagi lagi menyulap empat buah meja, satu buah tongkat, dan beberapa tumpuk buku menjadi satu set meja tenis .
Sungguh ajaib .

Sederhana saja. Akselerasi SMAN 2 Tangerang Selatan angkatan 2 disesakkan oleh 26 kepala yang masing masing, menurut saya, berbeda satu sama lain.26 orang luar biasa dalam hidup saya yang membuat saya selalu ingin kembali ke sekolah menengah . Ah, hal hal absurd yang terjadi di dalamnya memang selalu membuat rindu ketika saya mengingat mereka dalam bayangan, ketika jenuh dengan segala paper dan jurnal laporan yang membuat tangan kejang dan ketika kamar sempit saya di lotus terasa terlalu sepi. Kalau saja saya memiliki pembalik waktu milik hermione, tangan saya pasti sudah sangat gatal untuk memutarnya.

Mulanya kita hanya bermain kartu di kelas dengan membuat barisan meja tidak beraturan, atau bermain bola kaki di dalamnya . Sudah sangat biasa melihat pemandangan ini, apalagi anak laki-laki yang gemar memantul2kan bola dengan kakinya sebelum bola menyentuh nama. Entah apa namanya kalau tidak salah juggling, atau jaggling, entahlah, saya tidak tahu tulisannya . Saya tidak begitu mengerti bola. Bahkan tidak hanya anak laki-laki yang bermain ini, anak anak perempuan yang merupakan kaum minoritas di kelas itu pun tidak mau kalah, mereka juga senang memanfaatkan waktu lengang ketika para adam shalat jumat untuk bermain bola walau bola nya mental kemana mana dan tidak terarah. Peduli apa, kami hanya bersenang-senang melepaskan lelah dan penat dengan beban sebagai siswa akselerasi.
Tak hanya itu saja, permainan kami berubah seiring berjalannya waktu. Kami tak lagi hanya bermain bola, kini kami punya bola yang lonjong seperti kepala arnold . Ruang kelas kami memang luar biasa multifungsi . Walau seringkali guru mengeluh karena susunan meja jadi meliuk liuk, walau lampu pecah dan pintu kelas rusak, kami bahagia :D
Bahkan teman sekelas membeli sepasang joystick untuk dipasangkan di komputer, sehingga media pembelajaran terasa semakin sempurna. Kami seringkali belajar untuk menggiring bola secara virtual di dalam komputer, berkompetisi. Baiklah cukup basa basinya, kami menggunakan komputer untuk bermain berbagai macam game, terutama PES. HAHAHA. Bahkan beberapa guru sudah hapal kebiasaan kami, Ada guru yang taat pada aturan kemudian secara tiba2 mematikan komputer yang hanya kami matikan monitornya karena masih tersimpan game yang dimainkan. Dan eluhan mengerang terdengar dari bangku belakang. Ketika sang guru mulai mendelikan suatu isyarat, kami berkelit seolah tidak terjadi apa apa. Namun, beberapa guru justru ikut bermain, bahkan ada guru yang mengawas ujian sambil bermain tinul. kau tau tinul game ? permainan untuk memasang2an kotak bergambar sama, namun maksimal garis yang digunakan adakah tiga kali tarikan garis. Saya seringkali bermain ini, tapi saya tidak semaster fakhrie atau denis, mata saya pusing melihat banyak gambar di monitor.
Di penghujung masa studi kami di SMAN 2 Tangerang Selatan, kami, lagi lagi menyulap empat buah meja, satu buah tongkat, dan beberapa tumpuk buku menjadi satu set meja tenis .
Sungguh ajaib .

Senin, 19 Juli 2010
got some views (japan, dec, 3 - 17, 2009)
bismillah .
all taken by me with my canon 1000d
no editing except additional address on each photo
and resizing it from 3888 x 2592 into 1500 x 1000 kan biar gampang ngaplotnya gitu
(ga penting dah tik tik :p)

YOU MUST HAVE KNOWN IT .

taken from hikawamaru - ship museum in a ship (ngomong apa sih ini gua)


well we couldn't pass thru the gate coz only people concerned allowed .


could you see the liberty and rainbow bridge there ?
it's cooler at night :)


hey it's sammy there . and i bet, that is Will's arm .

it looks awesome .
and it would be damn pretty cool at night :)


a cemetery to respect the victims .

fyi, this T shape bridge was the target where the nuclear bomb dropped on August 6, 1945


i love the clouds, even i dont know the name, but it is fabulous !!

jadi banyak beginian seliweran digantung gantung .

taken from miyajima island .

lupa ini gua motonya dari mananya :p



the golden pavillion - kinkaku ji
i love the reflection on the pond :)

disini ujan dan karena lagi winter dingin gitu jadi lensanya berembun :P

my okaasan said that it would be very beautiful in spring .
eeew, i wish could stay longer there .


what a peaceful country side !
i love this village .
japan is so damn beautiful,
i miss japan, i miss jenesys, i miss my host family :D
i hope I can go there soon :D
Langganan:
Postingan (Atom)

