Jumat, 31 Agustus 2012

Summer Ends!

Eskrim kacang merah Florean Fortecue ini benar - benar lezat. Aku baru saja mengambil beberapa Galeon dan Sickle di lemari besiku di Gringgots. Gila! Aku masih saja mual setiap kali naik kereta bawah tanahnya. Dan goblin - goblinnya masih saja mengerikan bagiku.


Aku harus ke Florish and Blotts setelah ini untuk membeli buku - buku tahun ini. Aku juga perlu ke Madam Malkin untuk memberi jubah baru, yang ini sudah kekecilan. Aku bertambah tinggi seperti plastisin yang ditarik sekali mulur. Pena buluku juga sudah mulai banyak yang rusak, Seringkali salah menuliskan ejaan. Saat ujian Sejarah Sihir semester kemaren, aku salah menuliskan tanggal, malah menulis tanggal penyerangan Eisinhower di perang dunia di sejarah Muggle, alih alih pemberontakan Goblin besar - besaran.

Wah, Florean baik sekali, baru saja aku menghabiskan eskrim kacangku, eh dia memberiku bonus semangkuk eskrim lemon secara gratis. Terima kasih Florean!

"Apa yang sedang kamu lakukan dari tadi? Alat aneh apa itu?", tanya Florean ingin tahu.
"Alat ini namanya laptop, lebih praktis daripada perkamen. Muggle senang menggunakan ini karena multifungsi, Dan aku sedang menulis di Internet. Aku terhubung ke internet menggunakan ini, namanaya modulator demodulator", jelasku.
"Ah anggap saja aku mengerti," katanya. Raut wajahnya menunjukkan dia tidak mengerti sama sekali, kemudian melenggang pergi.

Aku menyendok sesendok besar eskrim lemon ke dalam mulutku. Rasanya meleleh begitu menyentuh lidahku.

Ah baterainya sudah mau habis! Aku tidak mungkin menemukan steker listrik disini, kan?

Besok Hogwarts Express akan membawaku kembali ke Hogwarts. Kira - kira, aku bisa lolos dari Filch berapa kali ya?

(sekarang kan sudah tanggal 31, kenapa tanggalan blogger masih tanggal 30 ya)

Rabu, 29 Agustus 2012

Yeah, permata


Yakinlah bahwa sangat dini bagi kita untuk bermain dengan rasa, karna masih banyak yg wajib dipersiapkan untuk menjadi seorang Permata. [Haniva az zahra ]

Sabtu, 25 Agustus 2012

Serenade Solo


Kalian saling menatap mata ia yang berdiri di hadapan kalian, menyelami kedalamannya, merengkuh haru. Perpisahan memang tidak akan pernah mudah, meskipun sebuah hari dalam kalender kalian sudah ditandai, hari kalian akan bertemu kembali .

Tiga bulan.

Dua kata itu merupakan hantu yang menakutkan bagi kalian. Tiga bulan yang bisa terasa seperti tiga tahun, atau bahkan tiga abad untuk kalian bisa kembali berdiri bersisian dengan jemari yang bersilang – silangan. Dua kata yang mencipta hubungan segi tiga antara kalian berdua dan jarak. Bernama rindu.

Kalian saling berbagi pesan. Pesan untuk setia, untuk semangat meraih mimpi, atau sekadar menjaga kesehatan.

“Belajar yang rajin ya”, ujar yang pria.
“Kamu juga”, balas yang lainnya.

Serenade perpisahan kalian nyanyikan berdua, berbalut kemelut senja yang digdaya. Kalian akan bertemu lagi bila Tuhan masih berbaik hati menganugerahkan nafas. Hanya itu yang kalian percaya.

Kalian berangkulan. Lama, dan semesta serasa membeku.

Dua kata itu menyihir setiap bait kata pengantar tidur menjadi terlalu lembut. Atau sapaan pagi bagai suntikan amunisi sepanjang hari. Dua kata yang membuat waktu berjalan begitu lambat. Menjadi trigger kalian untuk segera menyelesaikan segala urusan yang hadir dalam perjalanan waktu menantang dua kata itu. Sampai hari yang kalian berdua tau.

Hari itu selalu terasa terlalu lama kedatangannya untuk dinanti. Kalian rindu. Rasa yang membuat kalian berusaha mencari celah waktu kosong untuk bertemu di sela kesibukan yang membelengggu. Sampai akhirnya kalian bertemu, lebih cepat dari yang kalian bisa duga. Pada hari itu, kalian tertawa renyah. Konspirasi antara rindu dan semesta telah menang melawan waktu.

Dan waktu tersenyum menyaksikan semua konspirasi manis itu.

Taken by me using Canon EOS 1000D